PenaMerahPutih.com
Ekbis Headline Indeks Properti

Meski 2017 Konsumen Lesu, Bukit Darmo Tertantang Genjot Penjualan Properti

PT Bukit Darmo Property Tbk tertantang melawan lesunya penjualan properti di kuartal pertama 2017.

Surabaya, penamerahputih.com – Perekonomian yang masih melambat membuat daya beli konsumen sektor properti melemah. PT Bukit Darmo Property Tbk justru tertantang untuk menggenjot penjualan sektor properti di tahun 2017 guna meningkatkan pendapatannya.

“Tahun ini kami harapkan pendapatan akan naik 150 persen dari tahun lalu, di mana kontribusi penjualan properti mencapai 75 persen dan sisanya 25 persen kontribusi sektor pusat perbelanjaan” kata Brasasa Chandra, Direktur Bukit Darmo Golf  usai RUPS di clubhouse Bukit Darmo Golf, beberapa waktu lalu.

Emiten berkode BDG ini masih berharap dari penjualan sisa unit office Nine Boulevard dan apartemen Adhiwangsa Golf Residence. Selain itu juga dari sewa Lenmarc Mall.

Baca Juga :   Dugaan Kriminalisasi Direksi Sipoa Group Berpotensi Ganggu Ganti Rugi Konsumen

Menurut Jokky W Hidayat, Presiden Direktur PT Bukit Darmo Property Tbk, pada tahun 2016 kondisi pasar properti lesu. Selama satu tahun kemarin, mereka hanya mampu menjual satu unit office di Nine Boulevard. Untungnya, perseroan masih tertopang dari pendapatan Lenmarc Mall sekitar Rp 50 miliar.

“Tahun lalu praktis 80 persen pendapatan kami kontribusi dari Lenmarc. Sisanya dari penjualan unit,” kata Jokky.

Membaiknya Lenmarc Mall ditopang masuknya beberapa anchor tenant seperti Transmart. Tingkat  okupansi sudah mencapai 70 persen. Tahun ini juga akan disusul Trans Studio yang menempati area 7.800 Meter persegi sehingga okupansi akan semakin besar.

“Sisa space akan kami tawarkan untuk retail. Kami optimis tahun depan okupansinya mencapai  90 persen lebih” tambahnya.

Baca Juga :   Direksi Sipoa Group Diduga Kembali Dikriminalisasi Mafia Tanah Surabaya

Selain itu, pihaknya juga akan mengoptimalkan penjualan sisa unit office Nine Boulevard dan apartemen Adhiwangsa. Saat ini, jumlah yang tersisa sekitar 40 unit dengan harga sekitar Rp 5 miliar per unit. Dengan kondisi ekonomi yang diharapkan akan membaik pada semester dua, pihakya optimis mampu menggenjot penjualan sampai akhir tahun.

“Target kami tahun ini penjualan Nine Boulevard bisa mencapai minimal 10 unit. Dengan begitu pendapatan kami akan naik signifikan,” katanya.

Sebagai informasi, sampai kuartal pertama 2017, pendapatan mencapai Rp 17.7 miliar. Turun dibanding tahun lalu Rp 22,1 miliar. Perseroan masih mencatat rugi bersih Rp 5,4 miliar. Padahal tahun 2016, perseroan untung Rp 2.2 miliar dengan periode yang sama. (sha)