PenaMerahPutih.com
Headline Indeks Polkam

Peluang Khofifah Gandeng AHY Makin Kuat, Kolaborasi Jokowi-SBY di Pilkada Jatim

Soekarwo, Gubernur Jatim dan Ketua DPD Partai Demokrat Jatim, bersama Khofifah Indar Parawansa. (duta.co)

Surabaya, pmp – Pasangan Saifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas tampaknya bakal mendapat lawan seimbang. Khofifah Indar Parawansa berpotensi besar berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai representasi kolaborasi Jokowi-SBY di Pilkada Jatim.

Sinyal bakal munculnya AHY menjadi calon wagub dilontarkan oleh Soekarwo, Gubernur Jatim yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Jatim. Pertama, saat Soekarwo yang sudah pasti ‘bertarung’ melawan Gus Ipul di Pilkada Jatim 2018, meminta jatah wagub bagi partainya

Baca juga: Suhu Politik Cukup Tinggi, Pilkada Jatim Dapat Perhatian Khusus

“Fatsun politiknya, partai dengan kursi terbanyak adalah yang berhak menentukan wakil (calon wakil gubernur),” kata Pakde Karwo, panggilan akrab Soekarwo, pada Rabu (1/11/2017). Komposisi partai pengusung Khofifah sejauh ini, Demokrat 13 kursi di DPRD Jatim, Golkar 11 kursi dan Nasdem 4 kursi.

Baca Juga :   Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Rp 1,69 Triliun di Jawa Timur

Sinyal lainnya bahkan lebih kuat mngindikasikan munculnya AHY. Pakde menyatakan bahwa wagub pasangan Khofifah haruslah mewakili wilayah Mataraman atau wilayah barat di Jatim seperti Kediri, Madiun, Tulungagung, Pacitan, atau Ponorogo. Dan AHY merupakan putera mantan Presiden SBY yang asli Pacitan.

Memang, Pakde belum memastikan bahwa calon yang diajukan Demokrat adalah AHY. “Bisa saja. Kemungkinan,” katanya pada Jumat (27/10/2017), saat ditanya apakah sosok dari Mataraman yang dimaksud adalah AHY.

Namun satu hal yang pasti, Pakde mengabarkan bahwa Khofifah terus berkomunkasi dengan partainya dan termasuk SBY. “Posisi komunikasi dengan Bu Khofifah jalan terus. Bahkan sudah ketemu dengan Pak SBY pada Agustus lalu,” ujarnya.

Baca Juga :   Hari ini Jatim Gelar Vaksinasi COVID-19 Perdana di Gedung Grahadi Surabaya

Wagub buat AHY Magang

Jika terbukti bahwa AHY menjadi pasangan Khofifah, maka duet itu bisa disebut sebagai kolaborasi politik antara Jokowi dan  SBY. Maklum, Khofifah selama ini selalu menyebut bahwa dirinya hanya bersedia maju dalam Pilkada Jatim jika mendapat izin dari Jokowi.

Khofifah memang sangat dekat dengan pasangan Jokowi-JK. Pada Pilpres 2014, Khofifah menjadi juru bicara pasangan ini dan bahkan memberi legitimasi buat JK sebagai sosok Nahdliyin asal Bugis. Wajar jika kemudian Khofifah dipasang sebagai Menteri Sosial.

Kolaborasi Jokowi-SBY sangat mungkin terjadi jika melihat hubungan politik antara keduanya mulai mencair. Paling mutakhir, saat SBY menginstruksikan seluruh kader Demokrat agar menyokong pemerintahan Jokowi pada peringatan HUT Partai Demokrat 9 September 2017.

Baca Juga :   Jokowi Apresiasi OJK, Sinergi Jasa Keuangan dan Sektor Riil Pulihkan Perekonomian Nasional

Baca juga: Demokrat Berpeluang Besar Dukung Khofifah Jadi Gubernur Jatim, Pasca Instruksi SBY

Secara kalkulasi politik, ada tiga hal yang menguntungkan Demokrat jika memunculkan AHY sebagai pasangan Khofifah. Pertama, mereka punya peluang untuk ikut menjadi pemenang di Pilkada Jatim. Pasangan Khofifah-AHY bakal layak adu melawan pasangan Gus Ipul-Anas yang popular.

Kedua, memasangkan Khofifah-AHY akan semakin mendekatkan hubungan politik antara Demokrat-SBY dengan Jokowi untuk kepentingan Pilpres 2019 dan pemerintahan yang bakal terbentuk.

Ketiga, posisi menjadi Wagub Jatim bisa menjadi tempat magang bagi AHY jika memang dia disiapkan SBY untuk maju di Pilpres 2024. AHY butuh jabatan politis agar namanya tak hilang dari atmosfir politik di Tanah Air.(bhimo)