PenaMerahPutih.com
Headline Indeks Jalan-jalan Tren

Faber-Castell Rambah Seni dan Sastra, Gencar Kampanyekan #Art4All

Kegiatan lomba Faber-Castell sebagai bagian dari kampanye #art4all untuk melahirkan generasi kreatif di Indonesia.

Surabaya, PMP – Kesuksesaan tidak hanya ditentukan oleh sukses akademis. Seseorang tidak hanya dituntut memiliki learning & thinking skill, namun juga penting memiliki life skill yang dapat dipacu tumbuh dengan meningkatkan kemampuan otak kanan.

Penelitian yang dilakukan The Association for Supervision and Curriculum Development (ASCD) menunjukkan bahwa siswa yang terlibat dalam bidang seni akan belajar berkomunikasi secara efektif dan belajar menjadi seorang pendengar yang baik. Mereka secara tidak langsung juga lebih kreatif dan siap menghadapi dunia kerja.

Pertanyaannya kemudian, bagaimana memunculkan kreativitas dalam diri kita? Apakah kreatif hanya dimiliki orang-orang tertentu yang memang terlahir dengan bakat dan memiliki kelebihan di bidang seni?

Jiwa kreatif ternyata dapat tumbuh di semua individu tanpa melihat batasan. Hal itulah yang menjadi alasan Faber-Castell untuk terus mendorong lahirnya generasi kreatif di Indonesia.

Baca Juga :   Delapan Pemenang Faber-Castell Terbang ke Thailand

Sebagai produsen alat tulis tertua dan terbesar di dunia, Faber-Castell memiliki komitmen kuat mendorong dunia pendidikan dan kreativitas di Indonesia. Diawali tahun 2000 atau 17 tahun silam, Faber-Castell di Indonesia menghadirkan beragam kegiatan dan program yang terkait dengan seni dan kreativitas.

Salah satunya pelatihan yang dilaksanakan di tingkat sekolah, dari ujung timur Indonesia hingga tapal batas di Marauke. Ribuan bapak dan ibu pengajar, tiap tahunnya ikut serta dalam beragam kegiatan berkonsep workshop guru.

“Faber-Castell hadir memberikan materi sederhana namun tetap menarik. Dan ternyata dapat secara instan melahirkan kemampuan dan pola pikir bahwa menjadi kreatif tidaklah susah. Harapan kami, peranan  bapak dan ibu guru sebagai lini terdepan dalam pola didik, nantinya dapat menularkannya kepada peserta didik,” kata Andri Kurniawan Public Relations Manager PT Faber-Castell International Indonesia, Kamis (3/5/2018).

Baca Juga :   Ini Nama 26 Siswa dan Guru, Pemenang Kompetisi Nasional Faber-Castell

Faber-Castell Peduli Sastra

Salah satu bentuk kegiatan dalam workshop guru adalah menggambar dan mewarnai. Di banyak penelitian menunjukkan, menggambar dan mewarnai memilki banyak manfaat bagi jiwa dan pikiran seseorang.

Sebagai alat bercerita, secara sadar atau tidak, gambar dapat menjadi medium termudah bagi seseorang memaparkan sebuah alur cerita. Terkadang objek  gambar membawa pesan emosianal dari pembuatnya.

Menggambar ternyata juga bisa menumbuhkan kebahagian, memperbaiki kualitas kehidupan dan mendorong kemampuan verbal dan ingatan. Menggambar juga merupakan cara meningkatkan kreativitas.

“Ini sangat dibutuhkan khususnya usia dini yang merupakan usia sangat tepat untuk menumbuhkan keativitas. Selain melakukan kegiatan edukasi bagi anak usia dini, kami juga menghadirkan lomba gambar bertaraf nasional dengan wisata edukasi berkunjung keluar negeri,’ kata Andri.

Faber-Castell secara berkelanjutan juga menghadirkan program dan kegiatan yang terkait dengan menggambar dan eksplorasi warna. Bahkan tidak hanya untuk usia dini, namun juga untuk dewasa dan keluarga.

Baca Juga :   Merangsang Kreativitas Anak Melalui Family Creative Craft Competition

Untuk lingkup keluarga ada kegiatan FamilyArtCompetitions, yakni kegiatan lomba di mana si kecil dapat membuat craft bersama keluarga. Tujuannya mendorong time well spent yang mungkin mulai terabaikan dengan tingginya aktivitas harian dan tingginya penggunaan gadget.

Bahkan kini, Faber-Castell juga menghadirkan kegiatan yang terkait dunia sastra. Kecintaan para penggiat sastra atas menulis dapat dilihat dengan tingginya animo peserta dalam perlombaan menulis cerpen yang diadakan Faber-Castell. Ribuan penulis mengikuti perlombaan yang berhadiah jutaan rupiah.

“Bukan hanya menghadirkan hadiah materi rupiah, kami juga mengaktualisasikan seluruh karya pemenang dalam sebuah buku yang diterbitkan dan distribusikan secara profesional. Harapannya, menjadi langkah pembuka bagi mereka untuk hadir dalam pentas dunia sastra Indonesia yang lebih besar lagi,” pungkas Andri. (hag)