PenaMerahPutih.com
Headline Indeks Polkam

Hebohnya Kader PSI Surabaya Undi Nomor Urut Caleg

Para caleg PSI Kota Surabaya dengan nomor urut hasil pengundian. (bhimo)

Surabaya, PMP – Tak seperti parpol lainnya, suasana penentuan nomor urut calon legislatif (caleg) PSI Surabaya berlangsung penuh tawa dan kekeluargaan. Maklum, penentuan nomor urut mereka lakukan dengan cara pengundian. Padahal lazimnya, penentuan nomor urut caleg merupakan otoritas pimpinan parpol di berbagai tingkatan.

Proses pengundian caleg PSI (Partai Solidaritas Indonesia) Kota Surabaya dihelat sederhana di sebuah café di kawasan MERR, Surabaya, pada Sabtu sore (14/7/208). Sebanyak 24 caleg untuk lima Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Surabaya ikut hadir.

Memang sedikit tersirat ketegangan, saat para caleg dari satu Dapil dipanggil  ke depan untuk mengikuti pengundian. Namun begitu masing-masing caleg sudah mendapat nomor urut, pecahlah tepuk tangan dan tawa.

Baca Juga :   M Fathul Fauzi: Prof NA Berpesan agar Amanah dan Tak Ambil yang Bukan Hak

“Pengundian nomor urut caleg merupakan cara PSI untuk memulai tradisi baru. Nomor urut di partai kami tidak diperjualbelikan, tidak seperi di banyak partai lainnya,” kata Andy Budiman, Ketua Tim Kampanye DPP  PSI yang ikut hadir di Surabaya.

Menurut Andy, caleg tidak perlu membayar sepeserpun karena PSI ingin memulai sebuah tradisi politik baru. “Kami ingin membersihkan DPR, DPRD I dan DPRD II. Ini sumbangsih kami untuk perpolitikan di Indonesia,” tegas Andy yang menjadi caleg DPR dari Dapil Jatim I untuk wilayah Surabaya dan Sidoarjo.

Pengundian nomor urut juga untuk menegakkan prinsip keadilan dan keseteraan di PSI. Semua caleg dianggap sama dan setara. Tidak ada caleg yang dianak-emaskan karena dekat dengan ketua atau dianggap sebagai publik figur. Hal itu justru diharapkan seluruh caleg bakal bekerja keras dan bahu-membahu memenangkan parai bernomor 11 dengan warna dasar merah ini.

Baca Juga :   M Fathul Fauzi: Prof NA Berpesan agar Amanah dan Tak Ambil yang Bukan Hak

Hal yang menarik, sebuah kaos replika ‘Tahanan KPK’ dengan warna khas oranye  dipajang di dekat meja pengundian. Rupanya kaos itu menjadi simbol bahwa PSI bakal menindak tegas para kadernya yang kelak menjadi anggota legislatif dan nekad melakukan korupsi.

“Kaos Tahanan KPK itu warning. Kalau nanti ada yang terlibat tindakan korupsi, maka kitalah orang pertama yang akan mengantar kaos oranye itu kepada pelaku,” kata Shobikin Amin, Ketua DPW PSI Jawa Timur.

Pasca pengundian nomor urut di lima Dapil Surabaya, PSI bakal mendaftarkan sekitar 60 calegnya se-Jawa Timur ke KPU pada Selasa (17/7/2018). Termasuk 24 caleg Surabaya yang hari itu melakukan pengundian nomor urut.(bhimo)