PenaMerahPutih.com
EkbisHeadlineIndeksMikro

PKL Malioboro Meninggal Positif Corona, 3.698 Wisatawan Masuk Zona 3

Jalan Malioboro
PKL di Jalan Malioboro Yogyakarta.(radarjogja)

Yogyakarta, pmp – Delapan pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Malioboro zona 3 diliburkan sementara waktu setelah seorang nenek (68) yang juga PKL terkonfirmasi positif COVID-19 dan meninggal dunia pada Jumat 4 September 2020. Sebanyak 3.698 wisatawan tercatat masuk area zona 3 pada rentang 18-27 Agustus 2020.

“Pada Jumat lalu ada satu pedagang yang biasa jualan tas dan dompet di zona 3 Malioboro meninggal, yang terkonfirmasi positif COVID-19,” ujar Heroe Poerwadi, Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta, pada Minggu (6/9/2020).

Menurut Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta,  nenek PKL itu diketahui terakhir berjualan pada Rabu 26 Agustus dari pagi sampai malam. Pada Kamis 27 Agustus, ia sudah tidak berjualan karena badannya demam, lemas dan batuk.

Kemudian pada Selasa 1 September, nenek itu memeriksakan diri ke Puskesmas. Namun karena kondisinya memburuk, pada Rabu 2 September dibawa ke rumah sakit dan dilakukan rapid test dan swab test.

Baca Juga :   Pelindo III Bagikan 1.000 Paket Sembako Bagi Pelaku Sektor Wisata Pacet Mojokerto

Pada Jumat 4 September hasil swab diketahui dan pihak rumah sakit mengkonfirmasi positif COVID-19. Sesaat setelah diketahui positif terpapar virus Corona, sang nenek meninggal dunia pada sore hari dan langsung dimakamkan malam harinya di Kulonprogo.

Menindaklanjuti temuan itu, Pemkot Yogyakarta melakukan tracing sejak Sabtu 5 September. Ruas PKL di zona 3 yang merupakan lapak almahumah dan dihuni setidaknya delapan PKL diliburkan sementara.

“Semuanya diliburkan sejak Sabtu pagi karena berjualan dekat dengan almarhumah yang terkonfirmasi positif COVID-19,” katanya.

Menurut Heroe, selain meliburkan pedagang, upaya tracing juga dilakukan terhadap keluarga yang menjadi kontak erat almarhumah, juga warga di sekitar rumah di Suryatmajan, Kecamatan Danurejan, Yogyakarta.

Total warga yang masuk tracing 19 orang, terdiri dari tujuh anggota keluarga dan 12 pedagang yang bersebelahan. Mereka semua sudah diminta melakukan isolasi mandiri.

Baca Juga :   Hari Ini 21,2 Juta Dosis Bahan Baku Sinovac Tiba di Indonesia

“Sekarang masih menunggu hasil tracing. Kami berharap kasus ini tidak meluas, makanya proses tracing diupayakan dilakukan secara cepat sembari menunggu hasil pemeriksaan seperti apa,” katanya sembari berharap masyarakat tidak berspekulasi hingga hasil pemeriksaan kesehatan keluar.

Pihak Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta belum bisa memastikan batas waktu libur bagi delapan PKL di Malioboro zona 3.

“Untuk kondisi umum di Malioboro, saya kira tetap aman karena pedagang yang memiliki kontak erat sudah diliburkan. PKL lain pun tetap diizinkan berjualan,” katanya.

3.698 Wisatawan Masuk Zona 3

Berdasarkan hasil pemindaian QR Code yang diwajibkan bagi seluruh wisatawan di Malioboro, pada rentang 18-27 Agustus, terdata ada 30.116 wisatawan dan 3.698 orang di antaranya memasuki zona 3.

Baca Juga :   Mensos Benarkan Pejabat Eselon III Kemensos Dibekuk KPK Terkait Bansos COVID-19

“Dari pemindaian QR Code tersebut, kami sudah memiliki data serta nomor telepon wisatawan. Jika memang nantinya harus melakukan pemeriksaan kesehatan, maka mereka akan kami hubungi,” tegas Heroe.

Gugus Tugas COVID-19 Yogyakarta juga telah meminta paguyuban PKL di Malioboro agar memberikan pemahaman anggotanya agar PKL yang berusia lanjut dan memiliki penyakit atau sedang sakit diharap tidak berjualan terlebih dulu.

“Sebelum kasus ini muncul, kami pun sudah meminta pedagang dan seluruh komunitas di Malioboro untuk lebih serius menerapkan protokol kesehatan. Setelah ada kasus ini seluruh paguyuban pedagang lebih intensif lagi menerapkan protokol kesehatan,” katanya.

Sementara bagi wisatawan atau pengunjung, juga diminta tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan yaitu selalu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan menggunakan sabun.(hps)