PenaMerahPutih.com
Ekbis Headline Indeks Mikro

Bank UMKM Gandeng BPN, Jadi Pilot Project Kredit Program PTSL

(Dari kanan) Pemimpin Divisi Umum dan SDM Bank UMKM Sigit Purwanto , Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Dirut Bank UMKM Yudhi Wahyu Maharani, Kepala Cabang Lumajang, dan Pimpinan Divisi Pemasaran Bank UMKM Eddy Suleksono foto bersama usai penyerahan bantuan dana kredit di Lumajang.

Surabaya, pmp – Bank UMKM Jawa Timur menggandeng Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk membuka akses permodalan usaha bagi pemilik sertifikat tanah melalui program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap) diapresiasi banyak pihak. Kerjasama Bank UMKM dengan BPN bisa menjadi pilot project.

“Bank UMKM telah menggandeng BPN menggarap program PTSL dengan jaminan sertifikat tanah. Harapannya masyarakat pedesaan yang  memiliki usaha dan selama ini berhubungan dengan rentenir karena tidak bisa mengakses bank, kini sudah mendapatkan solusi,” kata Dirut Bank UMKM Yudhi Wahyu Maharani di Grha UMKM, Rabu (30/9/2020).

Menurut Dirut Yudhi, langkah Bank UMKM menggandeng BPN merupakan upaya mendukung program Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong percepatan penyelesaian PTSL di Jawa Timur, yang diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di sektor UMKM, UKM dan IKM yang sempat lesu terdampak pandemi COVID-19.

“Insyaallah Bank UMKM merupakan bank yang paling banyak membiayai program PTSL di Jatim karena sudah kerja sama dengan BPN. Ini satu-satunya di Indonesia dan merupakan pilot project,” kata Yudhi.

Sementara menurut Sigit Purwanto, Pemimpin Divisi Umum dan SDM Bank UMKM Jawa Timur, sampai September 2020 program PTSL sudah menyalurkan kredit lebih dari Rp 180 miliar kepada 3.997 pemilik sertifikat tanah dalam kurun kurang  dari 1 tahun.

“BPN sangat antusias dengan kerja sama ini karena sesuai dengan target BPN, yakni menyejahterakan ekonomi kecil di desa atau daerah. Terutama untuk pertumbuhan UMKM melalui program PTSL.  Bank UMKM bergandengan tangan dengan BPN sehingga terjalin sinergitas yang diharapkan akan terus meningkat,” kata Sigit.

Baca Juga :   Puteri Indonesia Apresiasi Bank UMKM Jatim Kembangkan Ekonomi Pedesaan

Menurut Sigit, penyerahan sertifikat tanah sempat terhenti selama  pemberlakukan PSBB (pembatasan sosial bersakala besar) karena pandemi COVID-19. Namun dua bulan terakhir terjadi tren peningkatan PTSL, sehingga pencairan kredit kembali bisa dilakukan.

Eddy Suleksono, Pimpinan Divisi Pemasaran Bank UMKM Jawa Timur, mengatakan bahwa  semua Kantor Cabang Bank UMKM agresif melakukan pembiayaan untuk program PTSL ini.

“Tercatat posisi Agustus, plafon kredit program PTSL senilai Rp 177 miliar dan meningkat menjadi lebih dari Rp 180 miliar pada akhir September dengan lebih 4.000 debitur,” tambah Eddy.

Eddy mencontohkan beberapa kantor cabang, seperti Lamogan yang sudah membiayai kredit kepada 104 debitur program PTSL, Cabang Ngawi membiayai 285 debitur dengan plafon Rp 13,380 miliar. Cabang Nganjuk membiayai 220 debitur dengan plafon Rp 8,839 miliar, cabang Bondowoso membiayai 220 debitur dengan plafon Rp 17,7 miliar.

“Target kami sebanyak-banyaknya menyalurkan kredit PTSL. Sejak awal tak ada target khusus. Berapa pun kami siap membiayai,” tegasnya.

Eddy optimis program PTSL bakal terus bertambah mengingat kerja sama dengan BPN terjalin baik, di mana setiap Kepala Cabang Bank UMKM dan BPN setempat selalu bersinergi baik saat sosialisasi, penyerahan sertifikat kepada masyarakat, hingga pencairan kredit.

Baca Juga :   Bank Jatim dan BPR Jatim Raih Top BUMD Awards 2020

“Saat sertifikat diterima masyarakat, pengajuan kredit langsung bisa dicairkan dan disaksikan langsung Kepala BPN setempat. Kami senang bisa membantu masyarakat yang membutuhkan modal usaha terutama dalam masa pandemi ini,” tambahnya.

Dirut Bank UMKM Yudhi Wahyu Maharani menyerahkan bantuan dana kredit kepada pelaku UMKM disaksikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Diarahkan Kredit Kusuma Pertanian

Eddy menjelaskan, saat ini program PTSL lebih diarahkan untuk program pertanian kredit Kusuma (Kredit Untuk Semua Usaha Masyarakat). Kredit Kusuma memberi bunga 10% setahun dengan jangka angsuran dua tahun dengan plafon tidak terbatas.

“Selama pandemi ini pembiayaan kami arahkan ke sektor pertanian sehingga angsurannya untuk jangka pendek, cukup  2 tahun. Bunga 10% relatif murah karena kami memang tidak ambil untung banyak,” imbuhnya.

Penyaluran kredit Kusuma menggunakan dana senggang yang dinilai aman untuk ekspansi kredit. Selain itu mempertimbangkan kondisi likuiditas Bank UMKM yang masuk dalam kategori aman.

Posisi akhir Juli, kuota dana senggang yang disisihkan untuk kredit Kusuma Rp 50 miliar. Selama Agustus dan September sudah tersalurkan Rp 30 miliar. Sisa Rp 20 miliar akan segera terserap di bulan Oktober ini.

“Dengan dana senggang yang kini sudah mencapai lebih dari Rp 200 miliar, kami optimis bisa menyalurkan untuk kredit Kusuma program PTSL hingga akhir tahun,” katanya.

Optimisme Bank UMKM Jatim berdasarkan tren ekonomi yang mulai membaik. Meski sempat turun selama semester I, kinerja Bank UMKM hingga 29 September 2020 meningkat dibanding posisi akhir Desember 2019.

Baca Juga :   Kinerja Bank UMKM Jawa Timur Tetap Moncer di Tengah Pandemi Covid-19

Nilai aset Bank UMKM naik Rp 10 miliar dari Rp 2,572 triliun pada akhir 2019, menjadi Rp 2,580 triliun pada 29 September 2020. Begitu pula dengan nilai kredit, naik dari Rp 1,989 triliun menjadi Rp 2,009 triliun, serta penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) naik dari Rp 1, 937 triliun menjadi Rp 1.949 triliun.

“Resep peningkatan Bank UMKM, terus berjuang dan berdoa. Saat ini pikiran kami hanya untuk umat karena sekarang ini waktunya membantu orang. Misalnya ada nasabah yang butuh keringanan akan kami beri sepanjang bank kuat. Kalaupun relaksasi akan mengurangi laba, itu hanya soal waktu. Toh jika nasabah menjadi percaya kepada kami, uang yang masuk akan kembali naik dan terus berputar sehingga laba bisa naik lagi. Buktinya laba kita juga tidak turun,” papar Dirut Yudhi.

Oleh karena itulah, lanjut Yudhi, Bank UMKM akan terus menyalurkan dana murah dengan dana sendiri atau dana senggang. Sampai akhir tahun diharapkan bisa melempar kredit yang berasal dari dana sendiri sebesar Rp 200 miliar.

“Alhamdulillah loyalitas dan kepercayaan nasabah menjadi kunci kekuatan Bank UMKM untuk terus menyalurkan kredit murah agar bermanfaat dan mendorong bangkitnya kembali UMKM di new normal ini,” kata Dirut Yudhi. (hps)