PenaMerahPutih.com
Headline Indeks Polkam

Pekan Depan Libur Panjang, Jokowi Minta Menteri Cegah Lonjakan COVID-19

Presiden Jokowi
Presiden Jokowi berharap libur panjang tak terjadi lonjakan kasus positif virus corona.(Muchlis Jr-Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, pmp – Presiden Joko Widodo khawatir libur panjang selama lima hari pada pekan depan, mulai Rabu hingga Minggu, bakal memunculkan lonjakan kasus COVID-19. Jokowi berharap para menteri mengantisipasinya.

“Kita memiliki pengalaman kemarin, libur panjang 1,5 bulan lalu (akhir Agustus 2020), mungkin setelah itu terjadi kenaikan (kasus COVID-19) yang agak tinggi,” kata Presiden saat rapat terbatas mengenai Antisipasi Penyebaran COVID-19 Saat Libur Panjang Akhir Oktober 2020, Senin (19/10/20).

Seperti diketahui, libur panjang pekan depan bakal dimulai Rabu 28 Oktober hingga Minggu 1 November. Pemerintah telah menetapkan cuti bersama pada Rabu 28 dan Jumat 30 Oktober 2020 yang mengapit libur nasional peringatan maulid Nabi Muhammad SAW pada Kamis 29 Oktober. Kemudian, pada 31 Oktober 2020 dan 1 November 2020 merupakan libur akhir pekan.

Baca Juga :   Lima Menteri Ini Diprediksi Aman, Jika Jokowi Reshuffle Kabinet

“Oleh sebab itu, ini perlu kita bicarakan agar kegiatan libur panjang dan cuti bersama jangan sampai berdampak pada kenaikan kasus COVID-19,” kata Jokowi seperti dikutip Antara.

Menurut Jokowi, sampai 18 Oktober 2020, penanganan COVID-19 di Indonesia sudah menunjukkan perbaikan. Tingkat kasus aktif COVID-19 menurun menjadi 17,69% dibanding bulan sebelumnya, selain lebih rendah dibanding kasus aktif di dunia sebesar 22,54%.

“Kemudian dibanding bulan lalu, rata-rata kematian COVID-19 di Indonesia juga menurun dari 3,94% menjadi 3,45%. Sekali lagi menurun dari bulan lalu 3,94% menjadi 3,45%,” ujarnya.

Sementara tingkat kesembuhan di Indonesia, saat ini 78,84% atau lebih tinggi dari rata-rata kesembuhan pasien COVID-19 di dunia 74,67%.

Baca Juga :   Jokowi Tegur Lagi Menteri, Stimulus COVID-19 Rp 695 Triliun Baru Terealisasi Rp 141 Triliun

“Saya kira hal-hal seperti ini yang harus terus kita perbaiki sehingga kita harapkan tren kasus di Indonesia semakin menurun,” tegasnya.(gdn)