PenaMerahPutih.com
EkbisHeadlineIndeksIndustri

SIG dan Semen Baturaja Dirikan Indonesia Cement Research Institute

Jakarta, pmp – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) bersinergi dengan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk dalam penelitian bidang semen dengan mendirikan Indonesia Cement Research Institute (ICRI) atau Institut Riset Semen Indonesia.

“Pembentukan ICRI merupakan implementasi sinergi SIG dengan Semen Baturaja dalam upaya meningkatkan riset untuk meningkatkan daya saing dan pangsa pasar produsen semen BUMN,” kata Tri Abdisatrijo, Direktur Engineering dan Project SIG, seusai memorandum of understanding (MoU) pembentukan ICRI secara daring, Kamis (26/11/2020).

Penandatangan dilakukan oleh Tri Abdisatrijo dan Daconi, Direktur Produksi dan Pengembangan Semen Baturaja, serta disaksikan Alex Denni, Deputi SDM, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN.

Riset melalui ICRI meliputi riset bersama dengan lembaga riset lain untuk pengembangan semen, beton, building material, serta pengembangan AFR dengan menggunakan fasilitas yang telah dimiliki, di antaranya Gedung Pusat Penelitian Semen (PPS) Gresik, Narogong Plant SBI Bogor, Baturaja OKU Sumatera Selatan, serta Nathabumi Narogong Bogor.

Baca Juga :   Laba Bersih SIG Semester I Tumbuh 26,3%, Persaingan Tinggi Industri Semen

Menurut Tri Abdisatrijo, riset dan inovasi di dunia Industri sangat penting karena dapat meningkatkan produksi secara efektif dan efisien, sehingga dapat menjadi pondasi yang kuat dalam dunia persaingan industri yang semakin ketat.

“Oleh karena itu penggabungan R&D BUMN klaster semen dengan roadmap yang jelas akan dapat semakin memperkuat daya saing untuk peningkatan kontribusi dalam pembangunan negara,” katanya.

Sementara Daconi berharap, sinergi dapat menghasilkan produk inovatif yang menawarkan value lebih kepada pelanggan. Selain itu dapat meningkatkan efisiensi dan cost leadership, juga menjadikan perusahaan kian ramah lingkungan.

Menurut Alex Denni, pembentukan ICRI merupakan sinergi  BUMN dan menjadi komitmen kuat untuk pertumbuhan usaha berkelanjutan.

Baca Juga :   SIG Bantu Dana Operasional Tenaga Medis RS dan Puskesmas Tuban

“Saat ini pola industri telah berubah, di mana fenomena beberapa perusahaan besar tumbuh namun tidak memiliki produk. Kementerian BUMN mendukung inovasi yang dilakukan di perusahaan BUMN karena jika tidak melakukan inovasi maka perusahaan akan terjebak,” ujarnya.

Menurut Alex Denni, di era perubahan yang sangat cepat, hal yang dibutuhkan adalah growth mindset yang hanya bisa tumbuh dan berkembang melalui learning, research & innovation.

“Apa yang kita lakukan hari ini menunjukkan komitmen kuat untuk memastikan sustainability terjaga. Innovate or die, jika tidak melakukan inovasi maka bersiaplah menunggu waktu dikubur. Semoga sinergi antara SIG dan Semen Baturaja membuat nilai tambah yang signifikan untuk kedua perusahaan dan Indonesia,” pungkasnya.(hps)