PenaMerahPutih.com
HeadlineIndeksSehat CantikTren

Ini Kisah Profira Clinic Survive di Tengah Pandemi

(dari kiri) Dokter Ruth Julyana, dr Fifin Marini dan dr Agnes Wongsosaputro mengenalkan perawatan Profira Aesthetic & Anti Aging Clinic pada perayaan HUT ke-10.

Surabaya, pmp – Profira Aesthetic & Anti Aging Clinic yang digawangi dr. Fifin, dr. Ruth Julyana, Dipl. AAAM dan dr. Agnes Wongsosaputro, Dipl. AAAM mampu survive di tengah pandemi COVID-19. Tahun ini klinik estetika yang memiliki 5 cabang di Surabaya, Malang dan Makassar dengan 25 dokter dan lebih 100 staf merayakan ulang tahunnya ke-10.

“Kami bersyukur mampu melewati perjalanan 10 tahun ini dengan setiap peristiwa yang menempa kami untuk menjadi lebih baik,” ujar Presiden Direktur Profira, dr. Fifin Marini, M. Biomed AAM, dalam perayaan HUT ke-10 Profira pekan lalu.

Profira yang berdiri pada November 2010 memiliki visi menjadi klinik estetika dan anti penuaan yang memberikan pelayanan dan solusi terbaik bagi klien serta terus mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi di bidang estetika dan anti-aging.

Fifin mengatakan, performa Profira Januari 2020 sangat bagus. Sayang, terjangan pandemi COVID-19, Maret 2020 mulai berdampak signifikan pada penurunan pengunjung. Guna menekan penurunan, Profira cepat melakukan upaya antisipasi keadaan sejak dini.

“Sebagai klinik yang berkecimpung di bidang aestetik, kami sudah menyimak tentang COVID-19 sebelum terjadi di Indonesia dan berupaya untuk menanganinya,” ujarnya.

Profira tetap buka selama pandemi demi kelangsungan klinik dan seluruh karyawan serta menjaga kepercayaan klien dan kastemer. Ia berupaya memberikan pengertian kepada seluruh karyawan untuk bahu-membahu agar Profira terus bertahan.

“Saya bilang, pandemi ini dialami semuanya di seluruh dunia. Jadi kita harus saling membantu agar Provira survive dengan tetap menjaga kualitas layanan dan memberikan yang terbaik kepada kastemer,” ujarnya.

Fifin memahami jika kastemer khawatir untuk melakukan perawatan di klinik selama pandemi. Namun ia menjamin Profira telah menerapkan standar protokol kesehatan mulai dari menyiapkan desinfektan chamber, mengukur suhu tubuh, mengukur saturasi oksigen, mengisi form khusus, menyiapkan APD khusus pasien, menerapkan social distancing, melakukan double sterilisasi ruangan menggunakan ozone dan UV lamp serta pemakaian dissposibble sheet untuk dokter, suster dan terapis menggunakan APD lengkap.

Secara khusus Profira memperkenalkan produk dan perawatan yang berkaitan dengan dampak pandemi terhadap tubuh dan kulit seperti  immune booster untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Program facial dan peeling untuk perawatan wajah yang berjerawat karena terlalu lama memakai masker.

“Selain itu, ada DNA test sebagai langkah preventif. Jadi misalnya bisa diketahui makanan apa yang sesuai dengan kondisi tubuh kita. Juga akan kelihatan apakah mudah terkena peradangan, karena ini rentan terhadap penyakit,” pungkasnya. (hps)