PenaMerahPutih.com
Headline Indeks Nusantara

Kepala BMKG Minta Warga Mamuju Jauhi Gedung dan Pantai Jika Kembali Rasakan Gempa

Gempa Mamuju
Tim Basarnas mengevakuasi korban reruntuhan gempa Mamuju, Jumat 15 Januari 2021 (Basarnas)

Jakarta, pmp – Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat di Mamuju dan sekitar wilayah Majene, Provinsi Sulawesi Barat, mewaspadai gempa susulan sekaligus menjauhi area pantai. Gempa yang sudah terjadi termasuk gempa dangkal dengan pusat kedalaman 10 kilometer dari permukaan.

Sejak Kamis (14/1/2021) hingga Jumat (15/1/2021), BMKG sudah mencatat 28 kali gempa susulan.

“Masih ada potensi gempa susulan berikutnya yang masih kuat. Bisa mencapai kekuatan seperti yang tadi terjadi (magnitude) 6,2 atau sedikit lebih tinggi lagi. Itu karena kondisi batuan sudah digoncang dua kali (magnitude terkuat 5,9 dan 6,20, bahkan 28 kali, sudah rapuh,” kata Dwikorita saat konferensi pers Jumat (15/1/2021).

Masih menurut Dwikorita, pusat gempa di pantai memungkinkan terjadinya longsor bawah laut sehingga masih atau dapat pula berpotensi terjadi tsunami apabila ada gempa susulan berikutnya dengan pusat gempa masih di pantai atau di pinggir laut.

Baca Juga :   Pusdalops Nganjuk Laporkan 16 Korban Tanah Longsor Desa Ngetos Masih Dicari

Dia meminta warga tak hanya menghindari gedung-gedung, tapi juga area pantai jika merasa gempa.

“Tidak perlu menunggu peringatan dini tsunami karena tsunaminya bisa sangat cepat,” ujar Dwikorita.

Berdasarkan analisa BMKG, gempa terjadi karena sesar naik Mamuju (Mamuju Thrust) dan merupakan pengulangan dari dua gempa besar sebelumnya, yakni tahun 1969 (magnitudo 6,9) dan 1984 (magnitudo 6,7).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju melaporkan sebanyak tiga orang meninggal dunia, 24 orang mengalami luka-luka, sekitar 2.000 warga mengungsi. Sejumlah bangunan di Mamuju, termasuk kantor Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) roboh akibat gempa.

Doni dan Risma ke Mamuju

Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Kepala Badan Nasional Penggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dan Menteri Sosial Tri Rismaharini menuju lokasi gempa Mamuju, Sulawesi Barat, pada Jumat (15/1/2021).

Baca Juga :   SIG Prioritaskan Bantuan Medis bagi Pengungsi Gempa Mamuju Sulbar

“Mendengar kabar terjadinya gempa di Mamuju, Sulawesi Barat, Presiden memerintahkan Doni Monardo dan Mensos Risma berangkat ke Mamuju,” kata Egy Massadiah, Tenaga Ahli BNPB melalui keterangan tertulis, Jumat (15/1/2021).

Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di darat, tepatnya 6 kilometer arah timur laut Majene. Gempa terasa hingga wilayah Palu Sulawesi Tengah dan Makassar Sulawesi Selatan.

Menurut Egy Massadiah, saat mendapat perintah dari Presiden Jokowi, sebenarnya Doni justru bersiap berangkat meninjau longsor di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, bersama sejumlah anggota Komisi VIII DPR RI.

Doni pun membatalkan keberangatan ke Sumedang dan bertolak ke Mamuju. Doni sempat menginstruksikan untuk mengirim empat helikopter ke lokasi bencana.

Baca Juga :   Kisruh OTT Basarnas, Koalisi Sipil dan ICW Desak Pimpinan KPK Diberhentikan

“Doni juga langsung menginstruksikan helikopter BNPB menuju lokasi bencana. Ada empat helikopter BNPB dikerahkan,” ujarnya.

Pada Jumat dini hari (15/1/2021), sekitar pukul 02.30 WITA terjadi gempa susulan bermagnitudo 6,2 yang mengguncang wilayah Sulawesi Barat (Sulbar). Gempa pertama bermagnitudo 5,9 mengguncang wilayah Majene pada Kamis (14/1/2021).sekitar pukul 14.30 .

Sejumlah bangunan bertingkat dilaporkan roboh akibat gempa. Pusat gempa berada di 4 kilometer Timur Laut Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Namun, getaran gempa terasa hingga Mamuju, Makassar hingga Palu. (gdn)