PenaMerahPutih.com
Headline Indeks Jalan-jalan Tren

Menunggu Sentuhan Sandiaga Selamatkan Desa Wisata Kutuh di Badung Bali

Desa Wisata Kutuh
Tingkat survival Desa Wisata Kutuh yang berstatus mandiri dan menjadi desa wisata percontohan nasional hanya sampai Maret 2021. (Birkom Kemenparekraf)

Badung, pmp – Desa Wisata Kutuh di Kabupaten Badung Bali menunggu sentuhan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno agar sanggup bertahan dari badai corona. Jika sebelum pandemi mampu menghasilkan Rp 50 miliar per tahun dari wisatawan, kini tingkat survival Desa Wisata Kutuh yang berstatus mandiri dan menjadi desa wisata percontohan nasional hanya sampai Maret 2021.

“Akibat pandemi pendapatannya menurun sampai 90% sehingga mengakibatkan lebih dari 200 usaha kecil dan lebih dari 290 tenaga kerja, serta 3.000 lebih warga di desa adat ini ekonominya sangat menurun,” kata Menparekraf Sandiaga seperti dirilis Kemenparekraf.go.id, saat meninjau Desa Wisata Kutuh, di Kabupaten Badung, Bali, Kamis malam (11/2/2021).

Desa Wisata Kutuh dengan wisata alam Pantai Pandawa sebagai daya tarik utama turis, sebelum pandemi COVID-19 biasa dikunjungi 3.000 wisatawan per hari dan menghasilkan Rp 50 miliar per tahun.

Baca Juga :   Geliat UKM Sokong Warga Perak Utara Makin Tangguh

Desa Wisata Kutuh mempunyai lapangan bola dengan rumput terawat rapi memiliki program unggulan Bolabali yang merupakan kegiatan tahunan yang mendatangkan wisatawan mancanegara.

Wisata Kutuh Bolabali
Desa Wisata Kutuh mempunyai program unggulan Bolabali yang merupakan kegiatan tahunan mendatangkan wisatawan mancanegara. (Birkom Kemenparekraf)

Pada tahun ini Bolabali akan dilaksanakan mulai Juli 2021 yang diharapkan bakal diramaikan wisatawan domestik sembari menikmati keindahan Pantai Pandawa. Bolabali akan menjadi ajang ‘sport tourism’ yang dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat.

“Menurut Bendesa Adat, tingkat survival di sini hanya cukup sampai bulan Maret, jadi ini ada kedaruratan. Maka saya langsung membawa proposal yang diajukan dari desa adat dan akan berdiskusi dengan Wakil Bupati Badung. Harapannya kita bisa memberikan satu sentuhan yang tepat manfaat, tepat sasaran dan tepat waktu. Karena kita harus betul-betul selamatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Menparekraf Sandiaga yang juga Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Baca Juga :   Menjemput Rezeki Melestarikan Semanggi

Selamatkan 177 Desa Wisata Bali

Kemenparekraf dan Baparekraf, menurut Sandiaga akan menyiapkan langkah-langkah strategis untuk membantu pemulihan desa wisata yang terdampak pandemi COVID-19. Langkah-langkah strategis yang cepat, tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu.

Sandiaga desa adat Wisata Kutuh
Sandiaga menerima proposal yang diajukan desa adat Wisata Kutuh. (Birkom Kemenparekraf)

Sandiaga meninjau Desa Wisata Kutuh didampingi Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa, Bendesa Adat Kutuh I Nyoman Mesir, Kepala Desa Adat Kutuh I Wayan Badra, Ketua Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata)/Ketua New Normal Wayan Duartha, Satgas COVID-19 Desa Kutuh Ketut Gita, Dirut BUMDA Desa Adat Kutuh Ni Luh Hepi Wiradani, serta Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf Hari Sungkari dan Deputi Bidang Sumber Daya Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya.

Baca Juga :   Sandiaga Kunjungi Desa Adat Penglipuran Bali, Sesuai Tren Sustainable Tourism

Beberapa program dari Kemenparekraf/Baparekraf yang bisa dijalankan antara lain stimulus, bantuan sosial, program BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman), dan lainnya.

“Program-program yang setidaknya bisa menggerakkan aktivitas di sini, dan ini harus kita eksekusi secara cepat,” tegas Sandiaga.

Sebelumnya saat bertemu Gubernur Bali I Wayan Koster, Menparekraf mengatakan pihaknya bersama Pemprov Bali juga sedang merencanakan program padat karya senilai Rp 186 miliar yang akan direalisasikan di 177 desa wisata di Bali. Harapannya 15.000 pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif dapat terakomodir dalam program ini setiap harinya. (bim)