PenaMerahPutih.com
Headline Indeks Nusantara

Jokowi Resmikan Bendungan Tukul Pacitan, 600 Hektare Lahan Terairi Sepanjang Tahun

Jokowi Resmikan Bendungan Tukul
Bendungan Tukul tingkatkan indeks pertanaman dari satu kali menjadi dua kali tanam padi dan tanam palawija dalam setahun. (Humas Pemprov Jatim)

Pacitan, pmp – Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Tukul, salah satu bendungan proyek strategis nasional di Jawa Timur yang bakal mengairi 600 hektare lahan pertanian di sepanjang tahun, termasuk mensuplai air baku 300 liter per detik.

“Bendungan Tukul ini bisa meningkatkan indeks pertanaman dari satu kali tanam padi dan tanam palawija dalam setahun, menjadi dua kali tanam padi dan tanam palawija.Maka Bendungan Tukul menjadi salah satu infrastruktur penting dalam memperkuat ketahanan pangan dan air,” kata Presiden Jokowi saat meresmikan Bendungan Tukul yang terletak di Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari, Pacitan, Minggu (14/2/2021).

Turut hadir dalam peresmian Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono, Mensekneg Pratikno, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Pacitan Indartato.

Baca Juga :   Skenario Merombak ‘Lingkar Dalam’ Istana, Pasca Setnov Jadi Tersangka KPK

Menurut Presiden Jokowi, Bendungan Tukul memiliki peran penting, khususnya untuk pengendalian banjir, mengairi sawah irigasi dan penyediaan air baku dengan kapasitas suplai 300 liter per detik. Bendungan Tukul memiliki kapasitas tampung 8,7 juta meter kubik air.

“Bendungan Tukul menjadi salah satu dari 65 bendungan yang telah dimulai pembangunannya sejak enam tahun lalu. Beberapa di antaranya sudah diresmikan, salah satunya Bendungan Nipah di Jatim,” tambah Jokowi.

Jokowi Resmikan Bendungan Tukul
Bendungan Tukul mulai dibangun tahun 2015 dengan biaya APBN murni Rp 934,8 miliar. (Humas Pemprov Jatim)

Padi dan Jagung Jatim Tertinggi

Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa Bendungan Tukul akan memberikan dampak luar biasa bagi masyarakat Pacitan. Salah satunya bisa menjadi sentra pemberdayaan ekonomi karena bisa menjadi tempat wisata dan lahan konservasi, sehingga bisa meningkatkan tarap ekonomi masyarakat.

Baca Juga :   Ini Alasan Gubernur Nurdin Payungi Jokowi di Karebosi

“Bendungan Tukul sangat bermanfaat bagi lahan pertanian di Pacitan karena sekitar 600 hektare lahan bisa teraliri air di sepanjang tahun, khususnya di wilayah Kecamatan Arjosari dan Kecamatan Pacitan,” kata Khofifah.

Bendungan Tukul mulai dibangun tahun 2015 dengan biaya APBN murni Rp 934,8 miliar.

“Bendungan Tukul menjadi salah satu dari enam bendungan di Jatim yang merupakan proyek strategis nasional yang dicanangkan pemerintah,” imbuhnya.

Khofifah memaparkan, Bendungan Tukul akan mendukung upaya Pemprov Jatim agar tetap menjadi provinsi yang secara konsisten berkontribusi tinggi di bidang pertanian nasional.

Berdasarkan data BPS, pada tahun 2020 produksi padi di Jatim tertinggi di Indonesia, yakni berkontribusi 18,17% secara nasional. Produksi gabah kering giling Jatim 10,02 juta ton atau setara 5,65 juta ton beras.

Baca Juga :   Jokowi Ubah Bansos Sembako Jadi Tunai, Jangan Ada Lagi Potongan-Potongan

Produksi jagung Jatim juga tertinggi di tingkat nasional yaitu 6,6 juta ton dengan kontribusi nasional 21,8%.

“Hal yang tidak kalah membanggakan, jika saat ini Nilai Tukar Petani (NTP) di daerah lain mengalami kontraksi, di Jatim tidak terjadi. NTP Jatim masih tumbuh 0,26%,” pungkas Khofifah. (hps)