PenaMerahPutih.com
Headline Indeks Tren

Empat Risiko Patut Diwaspadai Saat Mengendarai Mobil di Musim Hujan

Hankook Tire
Ban sebagai komponen penunjang kendaraan perlu mendapat perhatian khusus saat musim hujan. (Hankook Tire)

Surabaya, pmp – Setidaknya ada empat risiko yang patut diwaspadai pengendara mobil demi memaksimalkan mobilitas sehari-hari saat musim penghujan atau sedang terjadi banjir.

Ban sebagai komponen penunjang kendaraan, perlu mendapat perhatian khusus saat musim hujan. Pemilihan ban yang tepat menjadi faktor terpenting melintasi berbagai kontur jalan seperti aspal, tanah, hingga bebatuan.

“Selain aquaplaning ada risiko lain yang perlu diwaspadai. Terlebih saat kondisi angin kencang, permukaan jalan lebih licin dan tertutup air dan bahkan lumpur. Ban sebagai part penopang kendaraan perlu didukung dengan daya tahan yang optimal sehingga mampu memecah genangan air, bekerja stabil saat hujan, serta memberi kenyamanan berkendara,” kata Apriyanto Yuwono, National Sales Manager Passenger Car Radial Hankook Tire.

Menurut data Hankook Tire, risiko pertama yang perlu diwaspadai adalah objek tersembunyi. Saat melintasi genangan air, pengendara sulit menghindari objek tersembunyi yang tajam atau cukup keras, seperti paku yang menempel di kayu, bongkahan batu, semen tajam, atau pecahan botol yang berisiko menembus ban.

“Biasanya jika mengenai bagian telapak ban dapat mengakibatkan sobek di bagian samping ban (sidewall). Jika terjadi kerusakan atau sobekan yang cukup besar, disarankan ban segera diganti,” tambah Apriyanto.

Baca Juga :   Resmi Dibuka GIIAS Surabaya 2021 Dorong Kendaraan Bermotor Ramah Lingkungan

Kedua yang juga berpotensi terjadi saat hujan dan banjir, kerusakan casing break up (shock CBU) akibat ban yang terbentur jalan rusak dan berlubang. Maka penting bagi pengendara menjaga kecepatan mobil dan jaga jarak aman antar kendaraan.

Dinding ban yang benjol menjadi penanda kerusakan ban akibat melintasi jalan rusak dan berlubang. Berkendara tidak terlalu kencang dapat meminimalisir benturan ke jalan yang rusak serta menghindari terciptanya ombak air yang bisa membuat air masuk ke dalam mesin yang berakibat merusak komponen elektrikal lainnya.

Ozone Crack dan Skidding

Ketiga ozone crack yaitu retakan pada ban karena setelah terendam air serta lumpur, ban terpapar sinar matahari secara terus menerus tanpa dipergunakan berkendara.

Sinar matahari merupakan salah satu penghasil gas O3 (Ozone) jika mobil diparkir di area terbuka yang terkena sinar matahari. Maka penting untuk selalu mencuci kendaraan serta parkir ditempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung.

Baca Juga :   Hyundai Motors Indonesia Kenalkan Platform Gaya Hidup myHyundai Indonesia di GIIAS Surabaya 2021

Keempat skidding atau tergelincir akibat kontrol traksi yang kurang optimal saat berpindah jalur atau bermanuver mendadak. Selain dapat diwaspadai dengan mengurangi kecepatan, pengendara perlu menginjak dan melepaskan rem secara hati-hati agar roda tidak terkunci dan memastikan tekanan udara ban sesuai kebutuhan.

Adapun tekanan udara pada ban yang ideal bagi kendaraan penumpang atau MPV dan LCGC yakni 30-33 psi, atau bisa diperiksa pada stiker tekanan udara yang tertera pada masing-masing kendaraan.

Jika tekanan terlalu tinggi akan menimbulkan tekstur ban keras akibat udara yang saling berhimpitan, sehingga ban kehilangan daya serap terhadap getaran. Sebaliknya jika tekanan ban kurang dari ideal akan membuat traksi pada tapak ban tidak berfungsi secara maksimal dalam memecah genangan air dan mengancam keselamatan pengendara.

Pada dasarnya musim hujan bukan penghalang selama cuaca masih relatif aman untuk berkendara, khususnya di dalam kota.

Salah satu cara mengantisipasi adalah memilih ban yang sesuai demi menunjang performa kendaraan yang lebih maksimal, seperti daya cengkram yang kuat pada jalan basah, serta handling yang lebih stabil.

Baca Juga :   Inilah Desain SUV Pertama Buatan Indonesia

Hankook Tire memahami kebutuhan mobilitas pengendara di berbagai cuaca dan kondisi dengan berkomitmen memastikan kenyamanan dan keselamatan berkendara. Hankook mengusung ban Kinergy Eco2 dan Hankook Optimo yang ditujukan mobil modern berukuran kecil, compact dan menengah seperti MPV dan LCGC, selaku jenis kendaraan yang mendominasi penjualan di Indonesia.

Kedua seri ban tersebut dapat mengoptimalkan kenyamanan berkendara karena tingkat kebisingan lebih rendah, keiritan bahan bakar terjaga tanpa mengurangi performa prima dalam kondisi basah ataupun kering.

“Selain memilih ban yang menunjang pengalaman berkendara maksimal, kami berharap masyarakat dapat lebih selektif berinvestasi pada ban yang berkualitas, khususnya untuk mendampingi mobilitas di cuaca ekstrim, sehingga kesiapsiagaan musim penghujan dan potensi banjir dapat diimbangi dengan komponen kendaraan yang menjawab kebutuhan berkendara dengan aman dan nyaman,” pungkas Yoonsoo Shin, President Director PT Hankook Tire Sales Indonesia. (hps)