PenaMerahPutih.com
EkbisHeadlineIndeksIndustri

Sarasehan Industri Halal OJK, Bank UMKM Serahkan Kredit Petani Jatim

Sarasehan OJK Jatim
Halal sudah menjadi gaya hidup masyarakat global. Khofifah didukung OJK dan BI menyiapkan Halal Centre Jawa Timur. (Humas Bank UMKM)

Surabaya, pmp – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jatim menggelar sarasehan ‘Menjadikan Jawa Timur sebagai basis industri halal di Indonesia melalui dukungan Industri Jasa Keuangan’ untuk menguak tantangan dan peluang pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Sarasehan yang dimoderatori Kepala OJK Regional 4 Jatim Bambang  Mukti Riyadi menghadirkan pembicara Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dan Gubernur Khofifah Indar Parawansa digelar secara daring dan nondaring di Surabaya, Jumat (26/3/2021).

Turut hadir perwakilan anggota DPR RI  Komisi XI Dapil Jawa Timur, Dirut Bank Syariah Indonesia, serta Dirut Bank UMKM Jatim Yudhi Wahyu Maharani yang secara simbolis menyerahkan Paket Kredit Petani Jawa Timur (PKPJ).

Wimboh Santoso memaparkan potensi ekonomi dan keuangan syariah, di mana total aset keuangan syariah Indonesia, tidak termasuk saham syariah, mencapai Rp 1.753,13 triliun atau sekitar USD 124,48 miliar.

Baca Juga :   Kredit BPR/BPRS di Jatim Tumbuh Lebih Tinggi Dibanding Bank Umum

Tantangan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, menurut Wimboh, masih rendahnya market share di mana proporsi total aset keuangan syariah yang hanya 9,9%.

“Selain itu literasi keuangan syariah masih rendah, di mana indeks literasi dan inklusi syariah hanya 8,93% dan 9,1%, sedangkan indeks literasi dan inklusi nasional 38,03% dan 76,19%,” ujarnya.

Menurut Wimboh, diferensiasi model bisnis atau produk syariah masih terbatas saham, sukuk koperasi, reksa dana syariah, surat berharga negara, asuransi syariah dan pembiayaan syariah.

“Di sisi lain adopsi teknologi belum memadai dan pemenuhan SDM belum optimal.” jelasnya.

Wimboh menegaskan pihaknya akan membina para UMKM dalam hal produksi dan pengemasan barang, di mana OJK tengah membuat marketplace yang diberi nama UMKM-MU.

Baca Juga :   Gubernur Khofifah Berkantor di Lumajang, Kawal Penanganan Bencana Semeru

“Jadi produk UMKM nantinya bisa dijual melalui marketplace UMKM-MU dengan gratis,” tambahnya sembari menyebut tak hanya kuliner dan fashion, furniture hingga hasil pertanian serta perkebunan juga bakal ada di lokapasar digital tersebut.

Pentingnya Halal Center

Gubernur Kofifah Indar Parawansa dalam sarasehan menyampaikan, selama tahun 2020 pertumbuhan investasi di Jawa Timur mencapai 33,8% dengan realisasi investasi Rp 78,3 triliun.

“Ini menjadi penting dalam melakukan identifikasi potensi-potensi yang memungkinkan bisa dikembangkan di Jawa Timur,” jelasnya.

Menurut Khofifah, program One Pesantren One Produk (OPOP) dengan ekosistemnya yang sudah dimiliki Jawa Timur akan menjadi lokomotif ekonomi berbasis pesantren yang akan memberikan penguatan pesantren, santri dan alumninya.

Baca Juga :   OJK dan Industri Perbankan Percepat Vaksinasi COVID-19

Khofifah juga memaparkan pentingnya jaminan produk halal yang diakui World Trade Organization (WTO).

“Halal sudah menjadi gaya hidup masyarakat global. Ini tentunya mendorong tumbuhnya ekonomi syariah. Kita di Jawa Timur melalui Disperindag punya pondok kurasi, BI punya rumah kurasi, Kami biasa turun bareng bagaimana agar bisa memberikan pendampingan dan menyiapkan Halal Centre,” paparnya.

Jumlah pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) produk makanan dan minuman di Jatim mencapai 465.391 unit dan yang sudah bersertifikasi halal sebanyak 2.223 unit.

“Kami menyampaikan terima kasih. Ini sinergi yang luar biasa bagi Jawa Timur, OJK Pusat dan Jawa Timur, DPR RI, serta Bank Indonesia. Semuanya tentu akan berseiring pada ikhtiar-ikhtiar yang bisa meningkatkan skala ekonomi kita.” pungkasnya. (hps)