PenaMerahPutih.com
Ekbis Headline Indeks Mikro

Tiga Bisnis Menguntungkan Masa New Normal Ala Sandiaga Uno

Bisnis Menguntungkan Masa New Normal Ala Sandiaga
Sandiaga Uno. (istimewa)

Jakarta, PMP – Sandiaga Uno (50), pebisnis yang juga cawapres pada Pilpres 2019, memprediksi beberapa peluang bisnis yang perlu dilirik di masa New Normal pascapandemi Corona. Bisnis-bisnis tersebut berpotensi menguntungkan mengingat terjadinya perubahan perilaku umum masyarakat setelah masa pandemi virus COVID-19.

“Paling tidak untuk 2 tahun-3 tahun ke depan, ekonomi berbasis kebutuhan, keselamatan, keamanan dan kesehatan bakal berkembang,” kata Sandiaga Uno pada diskusi Bicara Data Virtual Series ‘The New Normal Ekonomi-Politik Indonesia’ yang diselenggarakan katadata.co.id, beberapa waktu lalu.

Lebih menukik lagi, Sandiaga menyebut beberapa sektor bisnis yang layak diinvestasi. Pertama sektor usaha jamu yang fungsi utamanya meningkatkan imunitas tubuh, selain berbasis lokal dengan bahan baku melimpah di dalam negeri.

Baca Juga :   Khofifah Berlakukan PPKM Mikro Tahap III di Jatim Sampai 22 Maret 2021

“Jamu ini saya pikir penting untuk lebih diperhatikan dan diseriusi,” kata Sandiaga yang pernah masuk daftar orang terkaya Indonesia urutan ke-29 pada tahun 2009 versi Majalah Forbes.

Kedua, sektor e-commerce yang menurut Sandi mengalami peningkatan pada Maret 2020.

“Bukan hanya trafik, tapi number of active account meningkat,” kata Sandiaga merujuk data pribadinya.

Data milik Sandiaga selaras dengan catatan Katadata, di mana jumlah trafik e-commerce Bukalapak misalnya, melonjak lebih dari 10% selama periode pandemi Corona. Bukan hanya transaksi, tapi jumlah pengguna baru dengan produk yang paling banyak dibeli yakni masker kesehatan, hand sanitizer dan bahan pokok.

Sementara sektor ketiga, lanjut Sandiaga, tak lain UMKM di sektor konsumsi, khususnya pangan atau makanan karena termasuk berbasis kebutuhan.

Baca Juga :   Lion Air Potong Gaji dan Kurangi Karyawan Kontrak, Dampak Badai Corona

“Sangat menjanjikan di masa New Normal. Namun syaratnya, yang cepat beradaptasi dengan New Normal, cepat merangkul digitalisasi. Semua proses mereka masuk ke dalam ekosistem digital,” pungkasnya.(hps)