Jakarta, PMP – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah bakal mengucurkan bantuan sosial (bansos) berbentuk uang tunai bagi para pelaku UMKM yang belum bisa mendapatkan akses kredit. Kemenkeu dan Kemenkop UKM sedang meracik skema penyaluran paling tepat.
“Bapak Presiden meminta kami dan Pak Teten (Menkop dan UKM) bagaimana memberikan modal kerja dalam bentuk bansos kepada UMKM yang belum mendapatkan akses kepada pembiayaan,” kata Menkeu Sri Mulyani saat konferensi pers secara daring, Senin (20/7/2020).
Menurut Sri Mulyani, pemerintah tidak memberikan bansos dalam bentuk kredit modal atau pangan, namun berbentuk uang tunai yang diharapkan mampu mendorong pelaku UMKM lebih produktif di tengah pandemi virus Corona.
Menurut Menkeu, dirinya bersama Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki masih meracik skema penyaluran bansos tersebut. Salah satu kendala untuk menyalurkan bansos bagi sektor UMKM yang belum tersentuh pembiayaan adalah data dari pelaku UMKM tersebut.
“Dalam 1 sampai 2 minggu ini nanti, presiden akan umumkan, supaya kita bisa memberikan dukungan kepada masyarakat UMKM kecil dalam bentuk transfer langsung kepada mereka untuk produktif, tidak saja konsumtif,” ujar Sri Mulyani.
Stimulus Diperpanjang Desember
Menkeu Sri Mulyani juga mengabarkan, bahwa berbagai stimulus pemerintah yang tadinya dirancang hanya selama tiga bulan bakal diperpanjang hingga Desember 2020. Pertimbangannya, kasus COVID-19 di Indonesia masih terus bertambah.
“Sekarang dengan situasi yang kita lihat bahwa perkembangan COVID ini akan cukup panjang, semua measure itu diperpanjang sampai Desember. Itu kita harapkan dapat memberikan ketenangan dan keyakinan kepada semua hal, baik di Bansos, kesehatan, serta untuk dunia usaha seperti UMKM dan korporasi,” kata Sri Mulyani.
Data Kemenkeu menunjukkan, realisasi stimulus UMKM dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sampai 17 Juli 2020 sebesar Rp 30,14 triliun. Angka tersebut setara dengan 24,42% dari total anggaran senilai Rp 123,46 triliun. (hps)