PenaMerahPutih.com
Headline Indeks Polkam

Rekor Harian COVID-19 Pecah Lagi, 3.963 Kasus Baru di Indonesia

COVID-19
Foto para petugas medis Puskesmas Pangandaran berdoa dan beredar di media sosial.(Istimewa)

Jakarta, pmp – Rekor penambahan harian COVID-19 pecah lagi. Tercatat 3.963 kasus baru di Indonesia selama 24 jam terakhir hingga Rabu (16/9/2020) pukul 12.00 WIB.

Berdasarkan laporan data pada akun Twitter @BNPB_Indonesia, Rabu sore, penambahan 3.963 kasus menyebabkan total kasus COVID-19 menjadi 228.993 orang.

Penambahan harian tertinggi sebelumnya terjadi pada Kamis (10/9/2020) dengan 3.861 kasus baru.

Baca juga: 3.861 Kasus Baru COVID-19 Indonesia, Harian Tertinggi Terjadi Lagi

Penambahan tertinggi ini merupakan hasil pemeriksaan terhadap 39.774 spesimen dalam sehari. Pada periode sama, tercatat 30.713 orang yang diambil sampelnya untuk pemeriksaan spesimen.

Secara total pemerintah sudah melakukan pemeriksaan terhadap 2.755.120 spesimen dari 1.622.769 orang yang diambil sampelnya, dengan catatan, satu orang bisa menjalani pemeriksaan spesimen lebih dari satu kali.

Baca Juga :   Pakai Kacamata Tiga Kali Kurangi Risiko Tertular Virus Corona  

Pemerintah juga melaporkan 3.036 pasien sembuh sehingga secara total menembus 164.101 orang, sementara kasus kematian bertambah 135 orang sehingga total menjadi 9.100 orang.

DKI Jakarta menyumbang kasus baru terbanyak dengan penambahan 1.294 sehingga total 57.469 kasus.

Penambahan kedua terbanyak Jawa Timur dengan 372 kasus baru sehingga total 39.181 kasus terkonfirmasi positif.

Sementara sembilan wilayah lain yang mencatat penambahan di atas 100 kasus adalah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Riau dan Papua.

Provinsi dengan jumlah pasien sembuh harian paling banyak per Rabu adalah DKI Jakarta dengan 945 pasien sembuh, disusul Aceh dengan 399 pasien sembuh.

Baca Juga :   Tepis Hoax, Ini Data Resmi Satgas COVID-19 ITS

Sampai Rabu, pemerintah masih memantau lebih dari 100.000 orang yang berstatus suspek COVID-19.(gdn)