PenaMerahPutih.com
Ekbis Headline Indeks Makro

Wagub Emil: Inklusi Keuangan Upaya Akselerasi Pemulihan Ekonomi Jatim

Surabaya, pmp – Wakil Gubernur Emil Dardak menilai inklusi keuangan atau akses bagi setiap orang atau entitas untuk memanfaatkan produk atau layanan keuangan, merupakan salah satu upaya mengakselerasi pemulihan ekonomi Jawa Timur.

“Inklusi keuangan salah satu harapan kita untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi, terutama bagi masyarakat kecil di mana tema besarnya adalah inklusi di tingkat mikro atau micro finance institution yang memungkinkan pelaku-pelaku ekonomi kecil bisa mengakses keuangan untuk membiayai dan bertransaksi dengan lebih baik,” kata Emil.

Hal itu disampaikan Emil saat membuka Rapat Pleno semester II Tahun 2020 Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Jatim, di Hotel JW Marriot, Surabaya, Selasa (15/12/2020).

Hadir pada rapat pleno itu di antaranya Dewan Pengarah TPAKD Jatim, Kepala Kanreg 4 OJK Jatim Bambang Mukti Riyadi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jatim Difi Ahmad Johansyah, atau Dirut Bank UMKM Jatim Yudi Wahyu Maharani. Sementara hadir secara virtual di antaranya Wali Kota Malang Sutiaji dan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar.

Baca Juga :   Kemkominfo Gandeng Pemprov Jatim Fasilitasi Pertemuan Startup dan Investor

Menurut Emil, merupakan hak setiap orang untuk memiliki akses keuangan yang dapat digunakan untuk membeli barang dan jasa secara efektif dan berkelanjutan. Konidisi di mana masyarakat dapat megakses atau menggunakan produk layanan jasa keuangan seperti perbankan, asuransi, investasi, teknologi finansial dan sebagainya.

“Guna mendukung tercapainya inklusi keuangan harus didukung literasi keuangan dengan tujuan masyarakat paham dalam memilih dan menggunakan produk keuangan sesuai kebutuhan mereka, serta tidak curiga terhadap produk dan layanan keuangan yang tersedia,” ujarnya.

Berdasarkan hasil survei,  saat ini masyarakat sedikit banyak telah mengenal jasa keuangan untuk melakukan aktivitas jual-beli secara online atau belanja online. Survey dilakukan pada kalangan milenial yang rentang usianya 16 – 30 tahun di Jatim dengan level pendidikan SMU dan SMA, di mana  hasilnya menunjukkan 46 % telah melakukan transaksi belanja online.

“Ternyata mayoritas transaksinya menggunakan transfer, kedua baru cash on delivery,” papar Emil sembari menyebut hal itu menunjukkan penetrasi e-commerce sudah semakin dalam.

Baca Juga :   Polri Distribusikan Ventilator Bantu Tekan Penyebaran COVID-19 di Jawa Timur

Perlu Langkah Konkret

Wagub Emil juga menegaskan harus ada langkah konkret yang diambil TPAKD Jatim agar perekonomian bisa segera pulih kembali.

“Kita berharap bahwa rapat pleno ini bisa membawa langkah-langkah konkret, bagaimana caranya agar skema-skema pembiayaan bisa sinergi guna mengoptimalkan pemulihan ekonomi Jatim,” katanya.

TPAKD Jawa Timur memiliki sasaran penting dalam memulihkan perekonomian daerah, yakni mendorong ketersediaan informasi terkait produk dan layanan keuangan, serta akses keuangan bagi masyarakat.

Termasuk meningkatkan akses LJK kepada sektor produktif seperti UMKM, juga mendorong LJK menyediakan produk dan layanan keuangan sesuai kondisi masyarakat atau potensi wilayah.

“Juga mencari terobosan dalam membuka akses keuangan yang lebih produktif bagi masyarakat di daerah dan mendorong penyediaan pendanaan produktif bagi berkembangnya UMKM, usaha rintisan dan sektor prioritas,” tegasnya.

Baca Juga :   Perbesar Segmen Anak Muda, Tabungan Siklus Bank Jatim Melejit 200%

Sementara para pelaku UMKM diminta beradaptasi dengan platform pembayaran yang saat ini sudah banyak digunakan oleh masyarakat.

“Untuk mengakses pangsa pasar, tentu UMKM juga harus terakses secara keuangan. Kalau tidak bagaimana? Karena saat ini cara pembayaran yang banyak menggunakan transfer. Kalau pelaku di sektor ini tidak punya solusi pembayaran transfer tentu akan sulit,” pungkas Emil.(hps)