Surabaya, pmp – PT Siantar Top Tbk, produsen pelopor industri makanan ringan, optimistis kinerja mereka di tahun 2021 tetap bagus dan menargetkan penjualan tumbuh dua digit.
“Optmisme didasarkan pada capaian kinerja perseroan sampai September 2020 di mana penjualan meningkat 8,77% atau 2,817 triliun dibanding September 2019 sebesar Rp 2,590 triliun,” kata Agus Suhartanto, Dirut PT Siantar Top Tbk saat public expose Siantar Top, Rabu (23/12/2020).
Menurut Agus, optimisme semakin menguat dengan keyakinan bahwa vaksin COVID-19 bakal hadir di tahun 2021.
“Hadirnya vaksin COVID-19 bakal jadi pemacu pemulihan ekonomi. Oleh sebab itu perseroan tetap optimistis tahun 2021 penjualan bisa tumbuh dobel digit. Sampai akhir tahun ini paling tidak penjualan kami bisa tumbuh 10%, sebab sampai bulan November 2020 saja sudah mencapai 9,5%,” jelasnya.
Manajemen Siantar Top menghadapi tahun 2021 dengan melakukan berbagai inovasi dan diversivikasi produk yang sedang trend dan kebutuhan pasar dalam negeri dan luar negeri. Tak hanya itu, perseroan juga memperluas kinerja distribusi dengan menggandeng mitra lokal dan luar negeri untuk meningkatkan penjualan.
“Perluasan pasar lokal dan pasar luar negeri menjadi salah satu strategi meningkatkan kinerja di tengah situasi yang cukup menantang selama pandemi. Dengan inovasi produk yang dilakukan, perseroan optimistis bisa melewati pandemi,” tambah Agus.
Sementara Suwanto, Direktur PT Siantar Top Tbk menambahkan, pasar ekspor produk Siantar terus ditingkatkan meski kontribusi market share masih kecil, baru 9% dari total penjualan.
“Harapannya ekspor terus ditingkatkan dengan menambah negara tujuan baru, serta meningkatkan nilai untuk negara yang sudah jadi tujuan ekspor,” papar Suwanto.
Menurutnya, realisasi Capex tahun 2020 mencapai Rp 361 miliar atau sekitar 77% dari alokasi dana yang disiapkan. Rinciannya: divisi anak perusahaan Rp 50 miliar, perluasan usaha Rp 319 miliar dan pembagian dividen Rp 100 miliar.
Sedangkan alokasi capex tahun 2021 disiapkan dana Rp 450 miliar. Rinciannya: divisi anak usaha Rp 100 miliar, perluasan usaha Rp 100 miliar, pembagian dividen Rp 50 miliar dan pembayaran obligasi Rp 200 miliar.
Dirut Agus Suhartanto menambahkan, laba bersih perseroan hingga September 2020 sebesar Rp 479,355 miliar atau naik 27,09% dibandingkan periode sama tahun 2019 sebesar Rp 377,166 miliar.(hps)