Bogor, pmp – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meninjau langsung lokasi usaha alumni program Kartu Prakerja dalam kunjungan kerjanya di Bogor, Jawa Barat pada Kamis (3/6/2021).
“Saya sangat mengapresiasi semangat juang alumni Kartu Prakerja, yang terus berupaya mengembangkan kemampuan diri dan juga kemampuan usaha bisnis. Apalagi di situasi sulit karena pandemi COVID-19 seperti saat ini. Sungguh semangat yang sangat luar biasa,” ujar Menko Airlangga.
Kartu Prakerja merupakan program pemerintah untuk pengembangan kompetensi berupa bantuan biaya yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja ter-PHK atau pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi produktivitas dan daya saing sekaligus untuk mendorong kewirausahaan.
Salah satu lokasi usaha yang dikunjungi oleh Menko Airlangga adalah Kedai Kopi Bencoolen milik alumni Kartu Prakerja gelombang 8, Syarief Hidayat.
Sebelumnya, Syarief berprofesi sebagai freelance project officer di salah satu perusahaan Event Organizer di Jakarta. Setelah diberhentikan oleh perusahaannya, Syarief sempat merasa kesulitan menemukan pekerjaan di masa pandemi sebelum akhirnya memutuskan untuk mengikuti pelatihan Kartu Prakerja untuk mewujudkan mimpinya membuka usaha kedai kopi.
Syarief mengambil pelatihan mengenai cara membuka usaha kedai kopi dan strategi pemasaran di beberapa lembaga pelatihan karena mempunyai ketertarikan serta pengalaman sebelumnya di dunia kopi dan pemasaran. Syarief mendapatkan insentif Kartu Prakerja melalui mitra pembayaran Kartu Prakerja yaitu Bank BNI.
Saat ini Syarief juga sedang dalam proses pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada Bank BNI. Dalam kunjungannya, Menko Airlangga juga menyerahkan bantuan CSR bagi Syarief berupa komputer dan printer melalui Jamkrindo untuk mendukung kelanjutan usaha Warung Kopi.
Tak hanya usaha kopi milik Syarief, Menko Airlangga juga mengunjungi usaha milik alumni Kartu Prakerja gelombang 10, Esih. Di samping kesibukannya sebagai ibu rumah tangga, Esih memiliki penghasilan tambahan dengan mengikuti program Kartu Prakerja. Setelah mengikuti pelatihan, Esih pun kini bisa membantu ekonomi keluarganya dengan membuka usaha warung kopi dan membuat pesanan keripik singkong.
Menko Airlangga mengatakan, program Kartu Prakerja telah mampu membangkitkan semangat masyarakat untuk berwirausaha tanpa batasan usia. Banyaknya pilihan program pelatihan yang disediakan oleh program Kartu Prakerja terbukti mampu memenuhi kebutuhan dan minat masyarakat saat ini.
Saat ini, program Kartu Prakerja telah dilaksanakan sebanyak 16 gelombang dengan total pendaftar mencapai 62,79 juta orang. Sebanyak 35 persen dari penerima Kartu Prakerja kini telah bekerja kembali, sementara 17 persen memilih untuk berwirausaha.
Menko Airlangga berharap, jumlah wirausahawan di Indonesia semakin meningkat lagi khususnya dalam momentum pemulihan ekonomi nasional.
“Dengan semakin banyaknya wirausahawan di Indonesia tentunya akan mampu menyerap banyak tenaga kerja di Indonesia yang akan mendorong produktivitas dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi kita,” ujar Airlangga.
Dalam kunjungan kerja ini, Menko Airlangga didampingi Deputi Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir dan Rudy Salahuddin, rerta Direktur Hubungan Kelembagaan Bank BNI Sis Apik Wijayanto.
Sebagai Agent Of Development BNI berkomitmen untuk terus mendukung Program Pemerintah khususnya Program Kartu Prakerja dalam mengelola Cash Management secara Digital maupun pengembangan sumber daya manusia berkelanjutan dalam kewirusahaan melalui Program Graduasi Alumni Kartu Prakerja.
“Untuk pengembangan dan meningkatkan usaha, Bank BNI telah melengkapi Warung Kopi Digital di Mulyaharja, Bogor milik Syarief dengan berbagai layanan keuangan digital untuk mendukung bisnisnya, hal ini juga sejalan dengan program BNI dalam mendukung sektor UMKM,” kata Direktur Hubungan Kelembagaan Bank BNI Sis Apik Wijayanto. (gdn)