PenaMerahPutih.com
HeadlineIndeksTren

Bantu Atasi Krisis Oksigen, ITS Inovasi OXITS yang Mampu Hasilkan Oksigen Murni 95,5%

inovasi OXITS sesuai standar kesehatan WHO-UNICEF.
Rekor ITS (kiri) sebut inovasi OXITS telah sesuai dengan standar kesehatan WHO-UNICEF.(Humas ITS)

Surabaya, pmp – Krisis oksigen di masyarakat yang sempat memuncak imbas peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia membuat Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berinovasi membuat alat konsentrator oksigen yang diberi nama Oxygen Concentrator ITS (OXITS) yang mampu menghasilkan oksigen murni hingga 95,5%.

“OXITS diharapkan dapat memenuhi kebutuhan oksigen masyarakat luas,” kata Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng saat soft launching OXITS di Gedung Rektorat ITS, Jumat (6/8/2021).

Menurut Fadlilatul Taufany ST PhD, Ketua Tim Riset OXITS, saturasi oksigen yang rendah dalam darah pasien positif COVID-19 membuat mereka membutuhkan pasokan oksigen berkonsentrasi tinggi, sementara kadar oksigen di udara hanya berkisar 21%.

Baca Juga :   Pelampung Cegah Hipotermia Karya ITS, Dilengkapi Pemanas untuk Jaga Suhu Tubuh

“OXITS dapat menghasilkan oksigen murni hingga 95,5%,” kata Fadlilatul yang juga Kepala Sub Direktorat Riset dan Publikasi Ilmiah Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS.

Masih menurut dosen Departemen Teknik Kimia ITS ini, udara bebas selain mengandung okseigen juga mengandung nitrogen sekitar 78% dan sisanya gas-gas lain.

“Prinsip kerja OXITS adalah mengambil udara bebas dan memurnikannya dari kandungan nitrogen melalui teknologi pressure swing adsorption (PSA),” katanya.

Udara yang diserap OXITS akan melalui filter terlebih dahulu guna menyaring partikel berukuran lebih dari 5 mikron, kemudian dikompresi untuk meningkatkan tekanan udara.

“Selama proses kompresi, mekanisme pendingin terus berjalan agar menjaga konsentrator dari overheating dan meningkatkan performa PSA,” paparnya.

Baca Juga :   Mampu Rekam Wajah, Mahasiswa ITS Ciptakan Pendeteksi Suhu Tubuh Cegah COVID-19

Selanjutnya nitrogen yang terkandung akan diserap oleh filter zeolite untuk memurnikan udara. Terdapat dua unit kolom yang bekerja secara bergantian, yaitu kolom menyerap nitrogen dan kolom yang mengeluarkan nitrogen yang terperangkap di zeolit.

“Zeolit pada OXITS dapat digunakan dalam jangka panjang,” ucapnya.

Alumnus National Taiwan University of Science and Technology (NTUST) ini memaparkan, udara yang telah bebas dari kandungan nitrogen akan disesuaikan dan diatur terlebih dahulu tekanan dan alirannya dengan elektronik sebelum oksigen dialirkan.

“Inovasi OXITS telah sesuai dengan standar kesehatan WHO-UNICEF,” tandasnya.

Pada acara yang dihadiri Laksamana Pertama TNI Arif Harnanto ST MEng, Kepala Puslitbang Alat Peralatan Pertahanan (Alpahan) Kementerian Pertahanan, Rektor Ashari berharap OXITS dapat meringankan beban masyarakat yang sangat membutuhkan pasokan oksigen di masa pandemi.

Baca Juga :   ITS Lockdown 17 Hari, Rektor Positif COVID-19

“Semoga karya (ITS) ini dapat membuat keadaan menjadi lebih baik dan pandemi dapat cepat berakhir,” harapnya.(els)