PenaMerahPutih.com
HeadlineIndeksNusantara

KKP Dukung Wisata Harta Karun Bawah Laut Warga Kepulauan Selayar Sulsel

Taman Nasional Taka Bonerate, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan
Keindahan alam bawah laut Taman Nasional Takabonerate, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.(Festival Takabonerate 2017/festival-indonesia.id/)

Jakarta, pmp – Warga yang tergabung dalam Kelompok Tanadoang Marine dari Kabupaten Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan aktif memperkenalkan wisata bahari penyelaman untuk meihat harta karun bawah laut di perairan Pulau Pasi Gusung berupa jangkar dan meriam yang diduga milik kapal Walvis VOC yang tenggelam di perairan Selayar pada 7 Januari 1663.

Kelompok Tanadoang Marine antusias menerima bantuan satu unit kompresor dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) untuk mengisi tabung-tabung selam mereka guna mendukung aktivitas mengembangkan wisata bahari Benda Berharga Asal Muatan Kapal yang Tenggelam (BMKT) di kawasan konservasi perairan daerah Pulau Pasi Gusung, Desa Bontolebang, Kec Bontoharu.

Menurut Andi Ridha Nur Afdal, Ketua Kelompok Tanadoang Marine, warga berkomitmen memanfaatkan bantuan senilai hampir Rp 100 juta itu untuk menunjang kegiatan wisata penyelaman di Kepulauan Selayar yang selama ini dikenal dunia melalui  keindahan alam bawah laut Taman Nasional Takabonerate.

“Mesin kompresor ini sangat bermanfaat untuk kami gunakan mengisi tabung. Kami berharap ke depan di lokasi kami akan terlaksana program rehabilitasi terumbu karang,” katanya.

Plt Dirjen PRL Pamuji Lestari menyatakan bahwa Kepuluan Selayar memiliki titik-titik wisata BMKT, sehingga warga setempat perlu mendapat dukungan dalam pengembangan wisata bahari berbasis BMKT yang sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono untuk melibatkan masyarakat sebagai garda terdepan menjaga kelestarian lingkungan dan pengelolaan kawasan.

“Bantuan sarana pemanfaatan BMKT adalah salah satu program KKP dalam mengelola BMKT in-situ yang melibatkan kelompok masyarakat di sekitar lokasi temuan. Masyarakat akan terlibat dalam menjaga dan memanfaatkannya sebagai lokasi wisata bahari seperti menyelam dan snorkeling,” kata Pamuji Lestari seperti dikutip kkp.go.id, Senin (23/8/2021).

Sementara Direktur Jasa Kelautan Miftahul Huda menambahkan, bantuan kompresor dapat dimanfaatkan kelompok guna menarik wisatawan untuk menyelam di lokasi perairan Pulau Pasi Gusung yang merupakan lokasi ditemukannya jangkar dan meriam yang diduga merupakan bagian peninggalan kapal Walvis milik VOC yang tenggelam di perairan Kepulauan Selayar pada 7 Januari 1663.

Huda berharap agar generasi muda Kepulauan Selayar aktif menjaga laut sebagai sumber penghidupan yang dapat dimanfaatkan potensinya untuk mengembangkan wisata bahari kapal tenggelam.(gdn)