PenaMerahPutih.com
Ekbis Headline Indeks Industri

Merger Pelindo Efisiensi Bisnis Namun Berpotensi Munculkan Persaingan Tak Sehat

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I - IV bakal demerger
PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I hingga IV bakal demerger.(Humas Unair)

Surabaya, pmp – Rencana Kementerian BUMN menggabungkan atau memerger PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I hingga IV yang bakal diresmikan Menteri BUMN Erick Thohir pada 1 Oktober 2021, membawa dampak positif berupa efisiensi bisnis namun berpotensi memunculkan persaingan tak sehat.

Dr Nurul Istifadah SE, MSi, pakar ekonomi pembangunan asal Fakultas Ekonomi Bisnis(FEB) Universitas Airlangga (Unair) menyebut, merger Pelindo menjadi harapan baik berupa efisiensi bisnis bagi BUMN sektor jasa kepelabuhanan tersebut.

“Yang diharapkan adalah keempat perusahaan tadi bisa satu fokus pada strategi yang sama. Selain itu ada hal yang bisa disatukan yaitu resource sharing yang menyebabkan timbulnya efisiensi dan penghematan biaya,” kata Nurul, Rabu (8/9/2021).

Baca Juga :   Pelindo III Gelar Vaksinasi Mitra Kerja Pelabuhan Tanjung Perak

Menyatunya empat perusahaan artinya juga akan memiliki satu struktur kepemimpinan.

“Kalau selama ini kebijakan yang diambil dalam proses operasional berbeda, nantinya setelah merger akan memiliki satu hirarki kepemimpinan yang menyebabkan kebijakan yang diambil berfokus pada strategi yang sama,” tambahnya.

Menurut Nurul, merger Pelindo bakal membuatnya menjadi satu perusahaan besar yang menguasai market share yang besar pula. Pelindo bahkan bakal menjadi operator peti kemas terbesar ke-8 di dunia.

Oleh sebab itu, bukan tidak mungkin Pelindo bakal mendominasi dan mengakibatkan persaingan yang kurang sehat di bidang jasa kepelabuhanan di tanah air, sebab perusahaan yang dominan secara teori menjadi price maker sehingga dibutuhkan kontrol untuk meredam kemungkinan penentuan harga yang tidak diharapkan.

Baca Juga :   Pelindo III Gelar Vaksinasi Mitra Kerja Pelabuhan Tanjung Perak

“Hal yang perlu diperhatikan nanti setelah merger adalah bagaimana kontrol terhadap penetapan tarif oleh Pelindo dalam kondisi tingkat konsentrasi pasar yang tinggi dan relatif tidak ada pesaing,” jelasnya.

Pada akhirya, Nurul menyebut Pelindo nantinya memiliki PR dalam hal proses operasional, yakni menyatukan dan menyamakan standarisasi pelayanan, efektivitas sumber daya, juga peningkatan kecepatan operasional untuk mencapai efisiensi yang baik.(els)