Surabaya, pmp – Tim Pengabdian Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan website layanan bisnis digital bagi para pelaku UMKM hortikultura untuk meningkatkan penjualan usaha menuju kewirausahaan digital.
“Website ini bertujuan meningkatkan pengalaman pelanggan dengan ketertarikan pada produk yang ditawarkan oleh mitra UMKM tanaman dan alat berkebun. Hal tersebut dilakukan agar dapat memperluas jangkauan pasar dari mitra sehingga memperoleh konsumen baru,” kata Rully Agus Hendrawan SKom MEng, Ketua Tim Abmas Laboratorium Sistem Enterprise, Departemen Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) ITS, Jumat (15/10/2021).
Website temutanam.com membawa konsep ‘Discovery Shopping e-Commerce’ merupakan bisnis digital dengan prinsip menyediakan katalog lengkap terkait produk yang disusun dalam sebuah sistem yang ramah pengguna.
Menurut Rully, seringkali pembeli memiliki selera tanaman yang berbeda dengan produk tanaman dari mitra, sehingga mengharuskan pelanggan pergi langsung ke toko demi memastikan produk sesuai ekspektasi. Website temutanam.com dapat menjembatani pelanggan memberi informasi produk tanaman dan alat berkebun secara lengkap.
“Pelanggan bisa memperoleh informasi yang lengkap dan akurat tanpa harus pergi ke toko,” ungkapnya.
Sarah Ahya Khairunisa, Koordinator Tim Abmas mahasiswa menjelaskan, website tidak hanya menyajikan informasi terkait produk tanaman dan alat berkebun, ada juga data katalog produk yang disertai dengan filter dan search bar untuk memudahkan pencarian. Termasuk ruang inspirasi koleksi tanaman dan detail progres pertumbuhan tanaman.
“Termasuk informasi lengkap mengenai profil mitra UMKM yang ada di Surabaya,” paparnya.
Kegiatan Abmas dimulai dengan tahap penggalian kebutuhan pelanggan melalui survei dan wawancara mitra secara daring. Adapun mitra UMKM yang terlibat yaitu Tamanku.ID, Lombok Orchid, Plants.raw dan Mitra Flora. “Kegiatan yang dilakukan secara daring ini bertujuan mengetahui lebih lanjut terkait informasi mitra dan pemanfaatan teknologi bagi usaha mitra,” kata mahasiswi Departemen Sistem Informasi angkatan 2018 ini.
Tahapan selanjutnya penyusunan desain pengalaman pengguna oleh Tim Abmas mahasiswa dengan memperhatikan masukan dari dosen dan hasilnya adalah prototipe yang disesuaikan kebutuhan calon pelanggan mitra. Kemudian dilakukan kurasi informasi untuk memperoleh data dari berbagai sumber dan pengembangan website.
Kegiatan Abmas rampung dalam enam bulan sejak Maret 2021 untuk selanjutnya dilakukan publikasi website dan uji coba kepada mitra dan pengguna potensial dengan memberikan serangkaian skenario yang harus dilakukan selama menelusuri website.
“Lalu pada akhir pengujian, tim juga menanyakan terkait perasaan, komentar, kritik dan saran mitra dan pengguna potensial ketika menggunakan website,” kata Sarah.
Dia berharap lebih banyak mitra UMKM yang bergabung untuk meningkatkan jumlah informasi tanaman dan peralatan berkebun. “Sehingga platform ini dapat semakin bermanfaat dan menjadi referensi bagi orang-orang di dunia berkebun,” pungkasnya.(els)