PenaMerahPutih.com
Ekbis Headline Indeks Mikro

Pertamina Bakal Manfaatkan Event MotoGP Promosi Produk Rotan Lombok UMK Binaan

Aneka produk anyaman rotan khas Lombok siap go internasional. (Humas Pertamina)

Jakarta, pmp – Pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) binaan Pertamina yang berada di lokasi Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok siap memanfaatkan event internasional MotoGP Mandalika yang akan digelar tahun 2022 untuk memperkenalkan produk khas lokal Lombok

Pjs. Senior Vice President (SVP) Corporate Communications & Investor Relations (CCIR) Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, penyelenggaraan event balap motor World Superbike (WSBK) di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) nantinya akan membawa multiplier effect pada berbagai bidang.

“Salah satunya pasti sektor ekonomi kreatif dan pariwisata, di mana para UMK binaan Pertamina dapat ikut ambil bagian untuk mempromosikan kebudayaan Indonesia lewat berbagai produk khas lokal yang mereka buat sehingga membawa dampak signifikan serta mendukung upaya menjadi UMK naik kelas secara progresif,” kata Fajriyah Usman, Selasa (9/11/2021).

Salah satu mitra binaan Pertamina yang berlokasi cukup dekat dengan Mandalika yakni Bayu Hendra Putra, pemilik usaha Gibran Rattan Shop di Desa Baleka, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah mengaku siap ikut ambil bagian dalam kesempatan tersebut

Baca Juga :   Hadirkan CSR Bengkel Enduro di Lapas Sidoarjo, Pertamina Dukung Asimilasi Warga Binaan Berdaya

“Dengan jarak sekitar 30 km atau kurang dari satu jam perjalanan via darat dari lokasi sirkuit menjadi sebuah privilege bagi kami. Semoga lokasi bisnis kami bisa jadi jujugan wisatawan saat event MotoGP nanti,” ujar Bayu.

Bayu menceritakan Gibran Rattan Shop didirikan bapaknya tahun 1987. Mulanya masyarakat di Lombok banyak membuat anyaman yang berbahan rotan ketak bernama kecopok kemudian di jadikan sebagai tempat tembakau.

“Bapak melihat ini punya potensi untuk dipasarkan, akhirnya coba dibawa ke Bali ternyata banyak yang berminat,” tuturnya.

Seiring berjalan waktu bisnisnya mulai diturunkan ke anak-anaknya dan tahun 2020 Bayu memutuskan bergabung menjadi binaan Pertamina.

Sejumlah perkembangan usaha ia rasakan mulai dari peningkatan jumlah pekerja tetap dari semula 3 menjadi 5 orang. Produksi yang dihasilkan juga meningkat dari 200-500 pcs/minggu menjadi 250-600 pcs/minggu. Omzet bersih yang bisa dikantongi kisaran Rp12 – 18 juta per bulan.

Baca Juga :   Direksi Pertamina Patria Niaga Tinjau Kesiapan Terminal BBM dan LPG Surabaya

UMK lainnya yang tinggal tak jauh dari Mandalika, sama sama di Kecamatan Praya Timur adalah Ana Hardiana, pemilik UMK Hardiana Craft yang memroduksi kerajinan tangan mayoritas berbahan rotan dan ate (rumput).

“Ini memang di desa saya, sebagian masyarakat bermata pencaharian menganyam selain bertani, dan sudah menjadi tradisi mulai dari anak SD hingga orang tua,” ujar Ana.

Karenanya Ana merasa memiliki keinginan kuat untuk dapat mempromosikan kerajinan rotann tersebut tidak hanya di Indonesia melainkan ke seluruh dunia. Mimpinya perlahan mulai terwujud. Sejak menjadi binaan Pertamina pada 2020 lalu, dia sudah mampu mengekspor produknya hingga Korea Selatan, Brazil, dan Inggris.

“Alhamdulillah meskipun ada kejadian pandemi seperti ini, usaha saya tidak pernah redup. Karena dibantu modal dan pembinaan dari Pertamina. Sehingga usaha saya terus bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya,” katanya.

Baca Juga :   Pertamina Patra Niaga Beri Kejutan Manis Bagi Konsumen Jatimbalinus di Hari Pelanggan Nasional

Kini usahanya telah naik kelas dengn jumlah pekerja dari hanya 2 orang kini menjadi 7 orang. Produksi yang awalnya hanya sekitar 50-100 pcs/minggu pun meningkat drastis hingga 1 kontainer/bulan jika pesanan sedang ramai. Dari penjualan tersebut, Ana bisa mendapat keuntungan hingga Rp20 juta per bulan.

Fajriyah menambahkan, melalui Program Pendanaan UMK (PUMK), Pertamina turut berbagi energi membangkitkan ekonomi di daerah pariwisata nasional melalui Program Pemberdayaan UMK di sekitar 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) salah satunya DPSP Mandalika tersebut.

Pertamina senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. “Hal ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial (TJSL), demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat,” katanya. (hps)