PenaMerahPutih.com
HeadlineIndeksTren

Minyak Jelantah Jangan Dibuang, Ini Tiga Cara Mudah Mengelolanya

Jakarta, pmp – Minyak jelantah atau limbah minyak goreng bekas pakai jika dibuang sembarangan dapat menyebabkan sejumlah dampak negatif bagi lingkungan. Bank DBS Indonesia mengajak masyarakat mengelola minyak jelantah melalui wirausaha sosial Beli Jelantah.

Beberapa dampak negatif minyak jelantah yang dibuang sembarangan di antaranya penyumbatan saluran air (drainase) yang berpotensi menjadi tempat bertumbuhnya bakteri, atau minyak mengalir ke sungai dan berakhir di laut yang menyebabkan pencemaran air.

Sementara jika minyak jelantah dibuang ke tanah, minyak akan menggumpal dan menutup pori-pori tanah, sehingga tanah akan mengeras dan tidak mampu melakukan penguraian secara optimal.

Oleh sebab itulah, edukasi terkait pengelolaan minyak jelantah yang baik dan benar penting untuk dilakukan sedini mungkin, misalnya mengelola minyak jelantah menjadi produk-produk bermanfaat.

Bank DBS Indonesia yang senantiasa mendukung tumbuh kembang wirausaha sosial di Indonesia, berkolaborasi dengan Beli Jelantah dalam pengelolaan minyak jelantah.

Berikut beberapa cara mengelola minyak jelantah yang dapat dicoba di rumah:

  1. Menyulapnya menjadi sabun batangan.

Belum banyak yang tahu bahwa kita ternyata dapat menyulap minyak jelantah menjadi sabun batangan untuk mandi atau mencuci pakaian yang kualitasnya tidak kalah dibanding sabun buatan pabrik.

Baca Juga :   Hari Ini Blok Rokan Kembali Dikuasai RI, PLN Buktikan Mampu Kelola Pembangkit untuk Skala Besar

Untuk membuat sabun batangan, siapkan minyak jelantah yang telah disaring, soda api, air, pewangi dan pewarna makanan. Tuangkan air ke wadah dan taburkan soda api, lalu aduk perlahan. Kemudian diamkan air hingga suhunya kembali dingin.

Setelah itu masukkan minyak jelantah sedikit demi sedikit dan aduk lagi sekitar 10-15 menit hingga bahan merata dan mengental. Tambahkan pewangi dan pewarna makanan, kemudian tuang ke dalam cetakan sabun dan tunggu hingga bahan sabun mengeras. Setelah itu sabun dapat digunakan untuk mandi maupun mencuci pakaian.

  1. Memanfaatkannya sebagai bahan pembuatan lilin aromaterapi.

Minyak jelantah juga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan lilin aromaterapi. Kelebihan lilin aromaterapi adalah bentuk dan wangi lilin dapat disesuaikan dengan selera masing-masing. Selain itu, lilin aromaterapi dari minyak jelantah juga bisa dijual.

Cara pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah cukup mudah. Pertama menjernihkan minyak jelantah terlebih dahulu menggunakan ampas tebu selama dua hari. Setelah itu tuang bubuk jeli dan cairan pengharum yang diinginkan. Kemudian aduk dan cetak bahan ke dalam gelas atau bekas tutup kaleng biskuit yang tahan api. Terakhir, tancapkan sumbu api di atasnya. Lilin aromaterapi pun siap mengharumkan ruangan!

  1. Menjual minyak jelantah ke pihak yang tepat
Baca Juga :   Pariwisata Luar Angkasa Hampir Nyata, Perusahaan SpaceX Orbitkan Astronot

Apabila tidak punya waktu mendaur ulang minyak jelantah tak perlu khawatir, karena dapat menjualnya ke pihak yang tepat untuk didaur ulang. Salah satunya melalui Beli Jelantah, wirausaha sosial yang menghubungkan para pemilik minyak jelantah dengan perusahan biodiesel.

Para pemilik minyak jelantah dapat mengumpulkan minimal 10 liter dan menghubungi tim Beli Jelantah untuk datang dan membeli minyak tersebut seharga Rp 2.000 hingga Rp 4.000 per liter. Beli Jelantah akan memberikan minyak yang telah dibeli kepada perusahaan biodiesel tersertifikasi untuk diolah.

Biodiesel merupakan bahan bakar yang diperuntukkan bagi kendaraan bermesin diesel, terdiri atas campuran mono-alkyl ester dari rantai panjang asam lemak yang dapat diperoleh dari sumber terbaharui, salah satunya minyak sawit.

Minyak jelantah dari sawit pun kemudian dijadikan alternatif untuk menciptakan biodiesel berkelanjutan.

Limbah Jelantah 525.000 Liter

“Pada 2020, kami menemukan fakta lebih dari 525.000 liter minyak jelantah terbuang setiap bulan di Jakarta. Angka yang besar dan mengerikan mengingat efek yang ditimbulkan terhadap lingkungan cukup serius. Beli Jelantah telah berhasil mengumpulkan lebih dari 180.000 liter dari ratusan hotel, restoran dan industri makanan, serta dari ribuan masyarakat di Jakarta, Depok, Bekasi dan Tangerang untuk selanjutnya diberikan kepada perusahaan biodiesel mitra yang bersertifikasi International Sustainability & Carbon Certification (ISCC),” kata Faris Razanah Zharfan, CEO Beli Jelantah.

Baca Juga :   Ikhtiar Kelompok Santri Tani Milenial Cetak Santripreneur

Bank DBS Indonesia mengapresiasi inisiatif yang dilakukan Beli Jelantah dan komitmennya dalam mewujudkan lingkungan berkelanjutan.

“Tidak hanya dana hibah dan berbagai program mentoring, Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation senantiasa mendukung tumbuh kembang wirausaha sosial di Indonesia, salah satunya melalui kerja sama dengan Beli Jelantah,”  kata Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing & Communications, PT Bank DBS Indonesia.

Menurut Mona, Bank DBS Indonesia di internal memotivasi karyawan untuk turut mendukung Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan mengumpulkan minyak jelantah dari produksi rumah tangga masing-masing untuk selanjutnya dibeli dan diberikan kepada perusahaan biodiesel oleh tim Beli Jelantah.

“Hal ini selaras dengan misi kami untuk ‘Recycle more, Waste less’ dengan mengajak masyarakat turut berpartisipasi mengurangi sampah di Indonesia dimulai dari hal yang sederhana,” pungkasnya.(hps)