PenaMerahPutih.com
EkbisHeadlineIndeksIndustri

Lewati Krisis Pandemi, Suparma Optimis Penjualan 2021 Capai Rp 2,5 Triliun

Jajaran Direksi Suparma memperlihatkan aneka produk unggulan kertas dan tisu.

Surabaya, pmp – Produsen kertas dan tisu PT Suparma Tbk (SPMA) optimis penjualan hingga akhir tahun 2021 bisa mencapai target sebesar Rp 2,5 triliun seiring kondisi pasar yang semakin membaik di tengah pandemi COVID-19.

Direktur PT Suparma Tbk, Hendro Luhur memaparkan optimisme tersebut berdasarkan kinerja perseroan selama 10 bulan berjalan sepanjang Januari-Oktober 2021 yang  menggembirakan di mana penjualan telah mencapai 88,4% dari target atau senilai Rp2,21 triliun dan  melampaui penjualan selama setahun di 2020 sebesar Rp 2,151 triliun.

“Tahun ini perseroan optimis penjualan hingga akhir 2021 bisa mencapai target seperti pada realisasi 2019 sebelum pandemi yang sebesar Rp2,51 triliun. Ini artinya Suparma telah berhasil melalui krisis yang disebabkan oleh pandemi tahun ini,” ujar Hendro dalam paparan publik perseroan secara virtual, Kamis (18/11/2021).

Baca Juga :   Suparma Bagikan Saham Bonus 13 Persen

Berdasarkan kinerja penjualan bersih perseroan hingga September 2021 berhasil mencapai Rp1,92 triliun atau tumbuh 25% dibandingkan periode yang sama 2020. Sedangkan realisasi laba usaha pada September 2021 meraup Rp264 miliar, atau mencapai 105,6% dari target akhir tahun sebesar Rp250 miliar.

“Penjualan bersih kita bisa naik sampai 25% karena kenaikan harga jual rata-rata yang mencapai 17,9% serta adanya kenaikan penjualan secara kuantitas,” kata Hendro.

Sementara kapasitas produksi terpakai hingga Oktober 2021 sudah berhasil mencapai 170.555 MT dari target akhir tahun 206.000 MT. Pada 2019 kapasitas terpakai mencapai 205.205 MT, kemudian pada 2020 turun menjadi 198.684 MT akibat pandemi.

Terkait  potensi industri kertas dan tisu ke depan, Hendro meyakini akan semakin bagus seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian di mana  proyek penambahan kapasitas yang masih dalam progres akan berjalan sesuai dengan rencana.

Baca Juga :   Akibat Pandemi Suparma Tiga Kali Revisi Target Penjualan

“Proyek penambahan mesin nomor 10 (PM10) yang menelan investasi US$32,1 juta ini direncanakan produksi komersialnya pada Maret 2022, karena sempat beberapa kali tertunda akibat pandemi,” ujarnya.

Untuk proyek PM10, rencana kapasitas terpasang mencapai 54.000 MT dengan komposisi rencana produksi yakni produk Hand Towel (HT) 49%, Wrapping Kraft (WK) 33%, dan kertas laminasi MG paper sekitar 18%.

“Untuk proyeksi kinerja pada 2022 masih kita godok dan diharapkan bisa selesai menjelang akhir tahun ini karena kondisi pandemi membuat pasar bergerak fluktuatif,” kata Hendro. (hps)