PenaMerahPutih.com
EkbisHeadlineIndeksIndustri

Penjualan Melaju, Siantar Top Naikkan Kapasitas Produksi 20%

Penjualan Siantar Top tetap tumbuh dobel digit di tengah tekanan pandemi. (hapsah)

Surabaya, pmp – PT Siantar Top Tbk melaporkan peningkatan penjualan bersih hingga September 2021 seebsar Rp 3,045 triliun naik 8,06% dibanding penjualan September 2020 sebesar Rp 2,828 triliun dan optimis hingga akhir tahun menjadi dobel digit.

“Hingga awal Desember 2021 tercatat penjualan sudah mencapai 98%. Kami optimis hingga akhir tahun yang tinggal beberapa minggu bisa membukukan penjualan sesuai target,” kata Agus Suhartanto, Direktur Utama PT Siantar Top Tbk pada public ekspose, Rabu (29/12/2021).

Kinerja penjualan yang tetap menunjukkan pertumbuhan positif selama 2021 di tengah tekanan pandemi COVID-19 yang masih berlanjut, mendorong emiten berkode STTP ini berencana menaikkan kapasitas produksi tahun depan.

Baca Juga :   Tumbuh Positif Selama Pandemi, Siantar Top Perluas Pabrik Baru

“Saat ini utilisasi mesin produksi sudah mencapai 80%. Guna mengantisipasi pertumbuhan market tahun depan yang otimis dobel digit perseroan berencana menaikkan kapasitas produksi sebesar 20% ,” kata Agus.

Tahun depan perseroan akan belanja modal (capex) sebesar Rp 350 miliar yang digunakan di beberapa pos seperti investasi project senilai Rp 175 miliar, anak usaha sebesar Rp 75 miliar dan perluasan pabrik sebesar  Rp 100 miliar.

Suwanto, Direktur PT Siantar Top Tbk menambahkan, untuk mengantisipasi pertumbuhan market tahun depan perseroan melakukan beberapa langkah strategis. Selain melakukan diversifikasi produk dengan rencana merilis 5 produk baru, juga akan memperkuat jalur distribusi terutama kawasan Indonesia Timur.

Baca Juga :   Laba Bersih Naik 27,09%, Siantar Top Optimis Penjualan 2021 Tumbuh Dobel Digit

Tahun depan perseroan semakin konsen menggarap pasar di Indonesia Timur karena masih ada beberapa daerah yang belum terjangkau produk perseroan. “Jalur distribusi harus diperkuat sehingga penyebaran produk akan semakin merata di seluruh wilayah Indonesia,” katanya.

Selain pasar domestic, tahun depan perseroan juga memperkuat pasar ekspor, di mana ekspor perseroan tahun 2021 masih tumbuh 16,5%. Beberapa negara tujuan utama ekspor masih di Kawasan Asia seperti China, Korea, Taiwan, Vietnam selain tetap menggarap pasar ekspor ke Afrika,  Timur Tengah dan Australia.

“Tahun ini harusnya ekpsor tumbuh lebih besar lagi. Namun karena kelangkaan container dan juga adanya kenaikan freight cost, sehingga ekspor hanya tumbuh 16,5 persen,” ujarnya.

Baca Juga :   Tumbuh Positif Selama Pandemi, Siantar Top Perluas Pabrik Baru

Selain kenaikan freight cost yang menahan pertumbuhan ekspor, kenaikan beban penjualan, kenaikan harga sumber energi  dan kenaikan harga bahan baku telah menggerus laba perseroan yang turun 9,6% menjadi Rp433 miliar di posisi September 2021 dari posisi laba September 2020  senilai Rp 479 miliar.

“Untuk mendongkrak kinerja perseroan terus mengoptimalkan penjualan baik domestic dan eskpor melalui distribusi sistem pooling stock di seluruh depo sehingga ada pemerataan network,” pungkas Suwanto.(nas)