Blitar, PMP – Kolaborasi siswa SMA/SMK dalam 7 project tim gabungan Search for SEAMEO Young Scientist (SSYS) sukses meraih penghargaan bergengsi di tingkat ASEAN. Jawa Timur mengirimkan 7 delegasi bersama 2 delegasi dari Jakarta untuk perwakilan Indonesia.
Dalam ajang bergengsi ini, Indonesia mendapat lima penghargaan. Empat diraih oleh delegasi Jatim, dan 1 dari delegasi DKI Jakarta.
Diantaranya, penghargaan Outstanding Award for Presentation of Project Exhibit kategori Science Category yang merupakan gabungan dari SMKS Ibrahimy Sukorejo Situbondo dan SMAN 2 Situbondo serta SMAN 1 Kencong Jember dan SMAN 1 Umbulsari Jember.
Selanjutnya penghargaan Spesial Award for Relevancy of Study to the Congress Theme kategori matematika. Ketiga, penghargaan untuk Spesial Award for Benefit to the Local Community kategori matematika gabungan dari SMAN 2 Situbondo dan SMAN 1 Kencong Jember.
Terakhir Spesial Award for Commercial Potential kategori matematika yang merupakan gabungan dari SMAN 2 Situbondo dan SMKN 7 Surabaya.
“Kita patut bangga atas prestasi yang mereka peroleh. Krisna Aradea misalnya siswa SMKN 7 Surabaya yang membuat sensor kebakaran hutan. Hal ini jika dikembangkan sampai produksi tentu besar manfaatnya,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Khofifah mengatakan proses belajar mengajar di SMK ini 70 persen praktik dan 30 persen teori. Sedangkan SMA didominasi oleh pembelajaran akademik, namun di Jawa Timur baru 33 persen lulusannya yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Sedangkan sisanya, belum memiliki kompetensi keahlian yang dibutuhkan pasar kerja.
“Jadi kolaborasi ini bagus untuk mengembangkan keilmuan dan vokasi yang ada di SMA dan SMK,” urai Khofifah usai pembukaan LKS SMK ke-30, di Kota Blitar, Kamis (24/3/2022).
Mantan menteri sosial ini juga bersyukur atas capaian yang diraih para siswa ditengah kondisi yang masih pandemi. Ia berharap baik Kepala Dinas Pendidikan Jatim, kepala SMA/SMK ataupun para guru terus melakukan kolaborasi untuk kemajuan pendidikan di Jawa Timur.
Pj Sekdaprov Jatim sekaligus Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi berujar SYSS lebih banyak diikuti para pelajar tingkat SMA di 11 negara ASEAN dengan tingkat kompetisi yang sangat ketat, mulai penyaringan proposal proyek penelitian, hingga penjurian.
Ia mencontohkan, salah satu prestasi membanggakan yang diraih oleh Krisna Aradea Trilingga Putra, siswa SMK Negeri 7 Surabaya dari Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Krisna berhasil meraih Special Award For Commercial Potential.
Seperti sensor kebakaran hutan yang dibuat oleh Krisna ini, lanjut Wahid untuk mengetahui efektivitas getah kayu Palembang “Lannea Coromandelica” sebagai elemen utama miniatur sensor kebakaran hutan. Juga untuk mengetahui hubungan volume getah kayu Palembang (Lannea Coromandelica) dan waktu deteksi kebakaran hutan.
Melalui ajang kompetisi peneliti muda ini, Wahid berharap mampu menumbuh dan menjadi inspirasi anak muda Indonesia. “Semoga dapat menjadi penerus cita-cita bangsa,” tandasnya.
Perlu diketahui, SSYS sendiri merupakan ajang kompetensi bergengsi dua tahunan yang digelar organisasi para menteri pendidikan se-Asean (SEAMEO).
Sebanyak 9 negara Asia Tenggara berpartisipasi mengirimkan delegasinya. Seperti yaitu Filipina, Indonesia, Myanmar, Thailand, Singapura, Malaysia, Timor Leste, Vietnam dan Kamboja. Kompetisi ini digelar sejak tahun 1997 dengan tema berbeda tiap dua tahun.(nas)