PenaMerahPutih.com
Headline Indeks Nusantara

ITS Buka Prodi S1 Teknologi Kedokteran

Surabaya, PMP — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali membuka program studi (prodi) baru jenjang sarjana (S1) Teknologi Kedokteran yang merupakan pengembangan dari prodi Teknik Biomedik.

Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng mengatakan Prodi S1 Teknologi Kedokteran dimulai tahun ajaran 2022/2023 dan akan berada di bawah naungan Departemen Teknik Biomedik.

“Selain Teknik Telekomunikasi, ITS juga membuka prodi baru Teknologi Kedokteran melalui jalur Mandiri dan Kemitraan mulai tahun ini,” kata guru besar Teknik Elektro tersebut.

Prof Ashari menjelaskan ITS harus bisa memperluas bidang keilmuannya, tidak hanya di bidang teknologi dan sains tetapi juga di bidang kesehatan. Bidang kesehatan tidak hanya prodi Kedokteran, tetapi juga Teknologi Kedokteran.

“Selain Teknologi Kedokteran, ke depannya ITS juga akan meluncurkan prodi rumpun kesehatan lainnya,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Departemen Teknik Biomedik Dr Achmad Arifin ST MEng mengatakan disiplin ilmu teknologi kesehatan di ITS sudah dicetuskan sejak tahun 1984.

Baca Juga :   Pelampung Cegah Hipotermia Karya ITS, Dilengkapi Pemanas untuk Jaga Suhu Tubuh

Kemudian ITS memulai membuka departemen disiplin ilmu teknologi kesehatan pertama yakni Teknik Biomedik. Pada tahun 2022, Teknik Biomedik berkembang dengan terbentuknya prodi Teknologi Kedokteran.

Arifin menekankan perbedaan Teknik Biomedik dengan Teknologi Kedokteran adalah implementasi disiplin ilmu tersebut.

Teknik Biomedik memiliki ranah pembuatan dan pengembangan aspek teknologi dan riset, sedangkan teknologi kedokteran lebih ke ranah pengaplikasian teknologi yang dibuat.

“Karena masih serumpun, para siswa yang tertarik pada elektronika dan kesehatan dapat mengikuti seleksi kemitraan dan mandiri ITS,” jelasnya.

Rencananya, angkatan pertama prodi S1 Teknologi Kedokteran akan berjumlah 40 mahasiswa dengan menggunakan gedung Subdirektorat Koordinasi Perkuliahan Bersama (SKPB) untuk menjalankan kuliah nantinya.

Selain itu, laboratorium kedokteran seperti anatomi dan fisiologi bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga, sementara untuk laboratorium mata kuliah fisika, kimia, dan biologi berlokasi di ITS.

Baca Juga :   Pasutri Kompak Raih Gelar Doktor Bersama di ITS

Arifin membeberkan gambaran perkuliahan mahasiswa Teknologi Kedokteran di ITS. Pada tahun pertama, kurikulum yang digunakan mirip dengan Teknik Biomedik.

Kemudian pada tahun kedua hingga tahun akhir, mahasiswa akan difasilitasi untuk lebih banyak praktik langsung bersama dokter, seperti pengoperasian alat kesehatan secara langsung kepada pasien.

Prodi S1 Teknologi Kedokteran ITS memiliki tenaga pengajar yang berpengalaman. Beberapa dosen tersebut antara lain adalah Dr Ir Adhi Dharma Wibawa ST MT selaku Kepala Prodi Teknik Kedokteran yang merupakan ahli di bidang pemrosesan sinyal biomedik, Dr Dhany Arifianto ST MEng yang merupakan ahli di bidang audiologi, Hamdan Dwi Rizqi SSi MSi yang ahli di bidang biokimia.

Arifin berharap, dengan dibentuknya prodi S1 Teknologi Kedokteran dapat merealisasikan visi ITS yakni pemanfaatan teknologi pada kesehatan. Selain itu, harapannya bagi mahasiswa S1 Teknologi Kedokteran adalah keahlian yang dipelajari dapat dijadikan bekal ilmu untuk dapat mengabdi kepada masyarakat.

Baca Juga :   Kurangi Kemacetan Surabaya, Dosen ITS Ciptakan Aplikasi Intravtas

“Semoga cita-cita pendiri ITS untuk melayani kesehatan melalui teknologi dapat tercapai,” pungkas Arifin. (nas)

—  berpengalaman.Beberapa dosen tersebut antara lain adalah Dr Ir Adhi Dharma Wibawa ST MT selaku Kepala Prodi Teknik Kedokteran yang merupakan ahli di bidang pemrosesan sinyal biomedik, Dr Dhany Arifianto ST MEng yang merupakan ahli di bidang audiologi, Hamdan Dwi Rizqi SSi MSi yang ahli di bidang biokimia.

Arifin berharap, dengan dibentuknya prodi S1 Teknologi Kedokteran dapat merealisasikan visi ITS yakni pemanfaatan teknologi pada kesehatan. Selain itu, harapannya bagi mahasiswa S1 Teknologi Kedokteran adalah keahlian yang dipelajari dapat dijadikan bekal ilmu untuk dapat mengabdi kepada masyarakat.

“Semoga cita-cita pendiri ITS untuk melayani kesehatan melalui teknologi dapat tercapai,” pungkas Arifin. (nas)