PenaMerahPutih.com
Ekbis Headline Indeks Industri

Pertamina Patra Niaga Pantau Pasokan BBM ke SPBU, Pastikan Distribusi Lancar

Surabaya, PMP – Sebagai upaya memenuhi pasokan BBM ke seluruh SPBU di Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT,  PT Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus memastikan distribusi BBM ke SPBU tepat waktu sehingga pasokan ke konsumen terpenuhi.

Hal ini disampaikan Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Deny Djukardi, dalam keterangan persnya pada Minggu (21/8/2022).

Deny menyebut stok BBM di wilayah Jatimbalinus memiliki ketahanan hari (coverage days) rata-rata 10 – 15 hari atau sebesar 42.700 KL per Agustus 2022.

“Untuk wilayah Jawa Timur misalnya, penyaluran harian BBM jenis gasoline sebesar 14.150 KL dan gasoil sebesar 9.600 KL. Penyaluran tersebut didukung dengan ketahanan stok BBM di seluruh Fuel Terminal Pertamina yang tersebar di beberapa titik Provinsi Jawa Timur yaitu Tuban, Surabaya, Malang, Madiun, Banyuwangi dan Camplong sebesar rata-rata 45.200 KL,” ungkap Deny.

Baca Juga :   Moto GP Dimulai, Pertamina Prediksi Peningkatan Konsumsi Avtur dan BBM di NTB

Selain itu, Deny juga menambahkan bahwa di SPBU milik Pertamina terdapat penyaluran BBM bersubsidi sesuai Peraturan Presiden No. 191 tahun 2014 yaitu Biosolar (Jenis Bahan Bakar Tertentu) dan Pertalite (Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan).

“Kedua BBM tersebut sebenarnya diperuntukkan bagi mereka yang berhak dan kurang mampu secara ekonomi. Namun kenyataan di lapangan kedua BBM tersebut dinikmati oleh orang mampu dan kendaraan yang sebenarnya tidak sesuai spesifikasi dengan BBM,” tambah Deny.

PT Pertamina (Persero) melalui subholding Commercial & Trading yaitu PT Pertamina Patra Niaga senantiasa memastikan kebutuhan BBM masyarakat terpenuhi.

“Masyarakat tidak perlu panik membeli BBM di SPBU karena akan membuat stok di SPBU cepat habis dan mobil tangki BBM kami memerlukan waktu untuk distribusi. Selain itu, kami harap konsumen dapat membeli BBM sesuai spesifikasi kendaraannya, jika tidak sesuai spesifikasi kendaraan maka akan berdampak negatif terhadap mesin kendaraan,” pungkas Deny.(nas)