Surabaya, pmp – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meluncurkan aplikasi PlasmaHUB, platform digital untuk mempersingkat waktu matching antara pendonor yang merupakan penyintas COVID-19 dengan pemohon plasma konvalesen (PK) atau penderita.
“PlasmaHUB dirancang dan didesain dengan konsep user friendly karena digunakan secara menyeluruh oleh berbagai stakeholder di Indonesia, mulai dari pendonor, penerima donor, hingga pengelola donor PK,” kata Rektor ITS Prof Ir Mochamad Ashari MEng PhD, saat peluncuran Jumat (23/7/2021)..
Ketua Satgas COVID-19 ITS Adjie Pamungkas memaparkan, PlasmaHUB yang berbasis web berfungsi mempercepat bertemunya pendonor PK dengan pasien COVID-19.
“Kecepatan ini diharapkan dapat memanfaatkan golden time dari pasien tersebut,” kata Adjie.
Sementara Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jatim Rois Sunandar Maming mengatakan, hampir setiap hari permintaan terhadap donor PK diterima oleh pengurus HIPMI. Namun masih saja ada nyawa yang tidak tertolong karena kurangnya stok PK, serta tidak menemukan donor yang sesuai.
“Hadirnya PlasmaHUB bisa membantu mempertemukan pasien dengan donor yang tepat secara singkat dan menggugah penyintas COVID-19 untuk mendonorkan PK,” kata Rois.
Menurut Dr dr Saptuti Chunaeni MBiomed, Manajer Kualitas Unit Donor Darah (UDD) PMI Pusat, kesulitan yang dialami PMI adalah sedikitnya donor penyintas COVID-19 yang memenuhi syarat sesuai standard Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) di BPOM, sehingga sedikit sekali yang bisa diambil PK-nya untuk didonorkan pada pasien COVID-19.
Lebih lanjut Saptuti menuturkan, hadirnya PlasmaHUB dapat membantu menyediakan dan mempersingkat matching PK antara pendonor dengan pemohon. Namun antara pendonor dan pemohon tidak langsung dipertemukan namun melalui PlasmaHUB ITS dan UDD PMI yang dilengkapi surat pengantar dari rumah sakit (RS), sehingga meminimalisir ulah pihak tidak bertanggung jawab yang dapat mengambil keuntungan dari pandemi.
“Jadi fungsi UDD PMI menghubungkan antara penyintas dan pasien COVID-19 yang membutuhkan donor PK. Pada prosesnya kami tetap berharap kerahasiaan informasi donor dapat tetap terjaga dalam platform PlasmaHUB,” tambahnya.
Edy Sukotjo, Ketua Komunitas Ikatan Alumni Penyintas COVID-19 Jawa Timur, mengaku sangat mengapresiasi langkah ITS yang telah mempermudah proses donor PK yang selama ini dilakukan secara manual menjadi terdigitalisasi melalui platform PlasmaHUB.
“Dengan adanya PlasmaHUB, semoga lebih banyak nyawa yang dapat terselamatkan dari keganasan COVID-19,” harapnya.
PlasmaHUB dikembangkan relawan Tim Teknis Kesiagaan Penanganan COVID-19 ITS, didukung oleh mitra komunitas Ikatan Alumni COVID-19 Jawa Timur, Komunitas Sahabat Donor Darah, Pusat Unggulan Iptek – Artificial Intelligence for Healthcare and Society (PUI-AIHeS) ITS, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya dan HIPMI Jawa Timur.
Saat ini versi beta PlasmaHUB menampilkan informasi stok darah di beberapa kota di Jawa Timur dan rencananya akan dikembangkan lebih luas pada versi selanjutnya di maman bakal disisipkan berbagai fitur seperti donor–recipient matching, plasma stock dan screening reminder.
PlasmaHUB sudah diujicoba pada 19 Juli 2021 dan sudah mempertemukan PK dari 28 pendonor dengan pasien COVID-19. Informasi mengenai teknis penggunaan PlasmaHUB serta panduan pengajuan permohonan dan penyaluran donor PK dapat dilihat selengkapnya pada laman https://PlasmaHUB.its.ac.id//.(els)