PenaMerahPutih.com
HeadlineIndeksPolkam

Langkah Gibran Jokowi Maju Wali Kota Solo Bakal Tak Terganjal

Presiden Jokowi menggendong Gibran saat upacara adat pernikahan Gibran di tahun 2015 silam. (suara.com)

Solo, PMP – Tekad putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka (32), maju menjadi kandidat Wali Kota Solo melalui PDI Perjuangan tampaknya bakal tak terganjal, meski FX Hadi Rudyatmo, Ketua PDIP Solo yang juga Wali Kota Solo, keberatan karena secara resmi sudah memunculkan pasangan Purnomo-Teguh.

Gibran sendiri pantang mundur dan terus melakukan konsolidasi. Pada Jumat malam (27/12/2019) misalnya, dia bertemu dengan relawannya Kader Serengan Bersatu yang notabene anggota PDI Perjuangan Solo yang pro Gibran, di sebuah resto, di Kratonan Serengan. Dua tokoh PDIP yang mendukungnya adalah Teguh Mulyono dan Hariadi Saptono.

Majunya Gibran memang memunculkan faksi di tubuh Partai Banteng Solo. Wali Kota FX Hadi Rudyatmo bahkan secara tegas menentang karena partai secara resmi sudah memunculkan pasangan Purnomo-Teguh.

Rudy, panggilan akrabnya, bahkan menyatakan bakal menjadi preseden buruk jika PDIP Pusat dan Megawati Soekarnoputri merekomendasi Gibran maju dalam Pilwakot Solo pada tahun 2020. Sebab DPC PDIP Solo sudah melakukan penjaringan calon wali kota seperti diatur dalam Peraturan Partai (PP) Nomor 24 Tahun 2017 tentang ‘Proses Penjaringan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah’.

Pasangan calon yang diusung PDIP Solo adalah Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa. Nama keduanya bahkan sudah diajukan ke DPD PDIP Jateng dan DPP PDIP di Jakarta.

Baca Juga :   Berdayakan UMKM, Nestlé Indonesia Kembangkan Talenta di Solo Technopark

“Percuma kalau tidak merekomendasikan pasangan yang kami usung. Termasuk jika merekomendasikan calon kami dengan orang lain (termasuk Gibran),” tegas Rudy.

Gibran dan para relawannya Serangan Bersatu mengadakan konsolidasi di Kratonan, Jumat (27/12/2019) malam. (istimewa)

Sinyal Mega Buat Gibran

Namun Gibran tampaknya pantang mundur. Meski tak resmi didukung PDIP Solo, dirinya dengan diantar sekitar 1.000 relawan menggunakan 20 armada bus, berangkat ke Semarang untuk mendaftarkan diri ke DPD PDIP Jateng, pada Kamis (12/12/2019).

Pemberangkatan rombongan di Graha Saba Buana, gedung milik Jokowi yang dipergunakan sebagai tempat resepsi pernikahan Gibran pada 2015, bahkan dilepas langsung oleh Iriana Jokowi, ibunda Gibran yang juga Ibu Negara.

Iriana membenarkan bahwa putra sulungnya telah meminta doa restu mencalonkan diri menjadi wali kota Solo, mengikuti jejak bapaknya yang menjabat dua periode sejak 2005. Namun seperti diketahui, Jokowi pada tahun 2012 mundur karena maju mengikuti Pilgub DKI Jakarta.

“Kami juga salat Tahajud. Gibran juga sudah minta doa restu semoga semuanya bisa lancar,” kata Iriana.

Dukungan penuh orang tua, tampaknya menjadi kekuatan utama Gibran menapaki pencalonan wali kota Solo. Maka tak perlu heran jika berbagai manuver politis untuk memuluskan langkah dilakukannya.

Baca Juga :   Persahabatan Terjalin Sejak Soekarno-Nehru, Indonesia Bantu India Tangani COVID-19

Langkah paling krusial, tak lain sowan secara langsung ke Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Dan hebatnya, Gibran ditemui langsung Megawati saat berkunjung ke kediaman di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, pada (Kamis 24/10/2019).

“Saya sampaikan keseriusan saya untuk maju (Pilkada Solo). Saya sampaikan juga ke Bu Mega, saya sudah punya KTA (kartu tanda anggota) PDI-P) dan saya tidak akan maju lewat independen… Saya akan berjuang melalui PDIP,” kata Gibran.

Penegasan Gibran itu mementahkan rumor di Solo bahwa dia bakal maju melalui jalur indepen. Sebab selain PDIP Solo sudah menetapkan pasangan calon, Gibran dinilai juga terganjal persyaratan keanggotaan tiga tahun agar bisa mendaftar sebagai calon kepala daerah.

Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng yang juga kader elite PDIP, membesuk La Lembah Manah, anak kedua Gibran. (radar solo)

Bersantap Soto Bareng Puan

Akankah aturan itu mengganjal langkah Gibran?

Sinyal yang dilontarkan dua elite PDI Pusat tampaknya justru berpihak ke ayah Jan Ethes tersebut.

Hasto Kristiyanto, Sekjen DPP PDIP, menyatakan bahwa penetapan calon kepala daerah oleh partai selain berpatok pada aturan internal, juga mempertimbangakan berbagai faktor strategis seperti pemetaan politik, harapan rakyat setempat, serta bagaimana peluangnya ke depan.

“Dan Ibu Ketua Umum, Ibu Megawati Soekarnoputri, memiliki hak di dalam menetapkan pimpinan daerah yang diusung sebagai calon kepala daerah, karena ini berkaitan dengan agenda strategis partai,” ujar Hasto, Senin lalu.

Baca Juga :   Benarkah Pilkada Jawa Timur 2018 Tanpa Risma?

Bahkan Ketua Bidang Polkam DPP PDIP Puan Maharani lebih longgar terkait aturan internal tersebut.

“Biasanya salah satu syarat sah seseorang diusung sebagai Calon Kepala Daerah dari PDI Perjuangan adalah orang tersebut harus sudah memiliki KTA Partai atau juga dianggap mewakili PDI Perjuangan,” kata anak Megawati yang kini menjadi Ketua DPR RI, pada Jumat (13/12/2019).

Bahkan Puan secara tersirat menunjukkan dukungannya buat Gibran.

“Beri kesempatanlah, namanya ada warga negara yang ingin maju dalam satu pertarungan Pilkada melalui mekanisme yang sah dan sesuai, saya rasa biar rakyat yang memilih nantinya,” ujar Puan yang sempat bersantap bareng di resto Soto Gading di Solo bersama Gibran pada Kamis (19/12/2019).

Pernyataan dua kader kepercayaan Megawati itu, tentu saja menunjukkan peluang besar Gibran untuk mengantongi rekomendasi Megawati dibanding pasangan calon yang diajukan PDIP Solo.  Kita tunggu saja Januari nanti, saat PDIP mengumumkan rekomendasi buat seluruh kadernya yang bakal maju dalam Pilkada seretak 2020.(bhimo)