Sidoarjo, PMP – Kinerja manajemen Puspa Agro dalam mengembangkan bisnis dan pengelolaan pusat perdagangan sektor agro atau pertanian di Jatim ternyata menarik perhatian banyak pihak. Rombongan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Mangu Giri Sedana Kabupaten Badung Bali melakukan kunjungan komparatif.
Sebanyak 80 orang dari Perumda Pasar Mangu Giri Sedana melakukan kunjungan ke Puspa Agro dipimpin Direktur Utama I Made Sutarma, pada Jumat (14/9/2018).
“Kami tertarik untuk mengembangkan konsep yang diterapkan di Puspa Agro ini untuk pengelolaan pasar-pasar kami di Badung,” ujar I Made Sutarma.
Rombongan diterima Direktur Utama PT Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin, di hall Gedung Tani. Berbagai pertanyaan diajukan rombongan Perumda. Misalnya tentang mekanisme pengelolaan pasar dan peran ekonomi Puspa Agro bagi petani.
Beberapa konsep pengembangan yang diterapkan di Puspa Agro, bahkan dinilai pihak tamu sebagai layak diadopsi untuk membesarkan Perumda Pasar Mangu Giri Sedana di Badung.
Saat ini, Perumda Pasar Mangu Giri Sedana mengelola 10 pasar dan satu unit bisnis yang membidangi keuangan. Unit yang menyalurkan kredit kepada pedagang.
Persoalan yang dihadapi, pasar-pasar di bawah pengelolaan Perumda Pasar belum begitu besar perannya terkait penyaluran komoditas pertanian. Oleh sebab itu, diharapkan bisa dijalin kerja sama dengan Puspa Agro untuk semakin mengoptimalkan peran ekonomi kedua belah pihak.
Dirut Puspa Agro Abdullah Muchibuddin mengungkapkan, PT Puspa Agro tengah mengembangkan model pengembangan aneka komoditas agro atau pertanian melalui Divisi Trading House. Secara ekonomi, divisi ini justru memiliki daya serap lebih kuat dibanding pasar terhadap hasil panen petani, peternak dan nelayan.
“Trading House justru lebih cepat dalam membantu petani memasarkan hasil panennya. Kalau Pasar Badung ingin cepat besar secara ekonomi, masuklah ke trading-nya juga. Nanti bisa kerja sama dengan Puspa Agro. Kalau hanya mengandalkan retribusi atas pasar, kok berat ya,” ujar Udin.(adv)