Jakarta, PMP – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk fokus menggarap pasar Asia Selatan dan Asia Tenggara. Sepanjang Januari hingga Oktober 2019, total volume penjualan ekspor mencapai 3,38 juta ton.
“Semen Indonesia sedang fokus menggarap pasar Asia Selatan dan Asia Tenggara, seperti Bangladesh, India, Sri Lanka, Maladewa, Filipina dan Timor Lest. Pada tahun 2019, Perseroan berhasil memperluas jaringan ekspor di kawasan Asia Timur, salah satunya China yang sedang mengalami kekurangan produksi semen,” kata Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Semen Indonesia, Sigit Wahono, di Jakarta, Sabtu (30/11/2019).
Menurut Sigit, Semen Indonesia telah mengoptimalkan seluruh fasilitas distribusi, baik utilisasi maupun kapasitasnya guna mendukung pengiriman produk ke kawasan regional. Selain itu, peseroan aktif mengikuti berbagai forum pameran dan misi dagang untuk memperkuat jaringan ekspor ke negara-negara tujuan, serta menjajaki pasar baru di kawasan regional.
“Untuk pengelolaan pasar eskpor dilakukan melalui PT Semen Indonesia Internasional,” katanya.
Sigit juga menyampaikan, bahwa Semen Indonesia tengah merampungkan integrasi seluruh fasilitas produksi dan distribusi pascaakuisi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI).
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), konsumsi semen dalam negeri hingga Oktober 2019 mengalami pelemahan sebesar 1,5%, dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Total penjualan semen domestik sampai Oktober 2019 tercatat 56,10 juta ton, atau turun dari 56,97 juta ton di 2018.
Seiring pelemahan pasar semen domestik, volume penjualan domestik Semen Indonesia –di luar SBI– hingga Oktober 2019 juga mengalami penurunan 4,1% menjadi 21,54 juta ton, dibanding 2018 sebesar 22,46 juta ton. Sementara penjualan domestik SBI juga mengalami penurunan sebesar 2,2% menjadi 8,47 juta ton.(hps)