Surabaya, pmp – Bank Indonesia mengajak semua elemen masyarakat dalam mengembangkan sistem pembayaran non tunai (uang elektronik). Termasuk sinergi BI dengan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Jatim dalam mengimplementaskan QRIS (QR Code Indonesia Standard).
“Saya menyampaikan penghargaan, rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran pengurus dan anggota IWAPI Jawa Timur yang telah memberikan dukungan dalam implementasi QRIS untuk mendukung transaksi pembayaran pelaku usaha yang tergabung dalam IWAPI. Tentunya hal tersebut secara tidak langsung dapat mendukung Bank Indonesia yang secara konsisten dalam menjaga stabilitas ekonomi di Jawa Timur,” kata Difi Ahmad Johansyah, Kepala Perwakilan BI Jatim dalam sosialisasi implementasi kebijakan QRIS bersama Iwapi Jatim, di Hotel Shangri-la, Surabaya, Senin (9/3/2020),
Difi memaparkan Bank Indonesia berkomitmen penuh untuk mengembangkan sistem pembayaran dan memfasilitasi perkembangan inklusi keuangan.
Salah satunya dengan menerbitkan “blue print sistem pembayaran Indonesia 2025: Menavigasi Sistem Pembayaran Nasional di Era Digital” untuk Indonesia lebih yang lebih baik dan merata, dengan mengusung 5 Visi dan Inisiatif Sistem Pembayaran di Indonesia.
Hal ini ditunjukkan melalui beberapa kebijakan atau program yang telah ditempuh Bank Indonesia untuk memperkuat sistem pembayaran, salah satunya dengan QRIS (QR Code Indonesia Standard). QRIS diluncurkan pada Agustus 2019 dan sudah diimplementasikan pada 1 Januari 2020. Penerapan QRIS tetap memperhatikan perlindungan konsumen dalam ekosistem ekonomi dan keuangan digital.
“Standarisasi QR Code ini dibuat untuk mendorong efisiensi transaksi, mempercepat inklusi keuangan, memajukan UMKM, dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk Jawa Timur. Sampai dengan awal Maret 2020 implementasi dan penguatan QRIS di Jawa Timur telah mencapai 321 ribu merchant dengan 114 ribu diantaranya berada di Surabaya,: kata Difi. (hps)