Surabaya, PMP – Masa pandemi COVID-19 membawa perubahan tren konsumsi BBM yang terus menurun, terkait penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri. Kondisi yang tidak terjadi pada momen Ramadan dan Idul Fitri di tahun-tahun sebelumnya.
“Selama bulan puasa, lebaran hingga H+6 hari raya tahun ini, kami mencatat konsumsi BBM mengalami penurunan. Untuk produk Premium dan Perta Series (Gasoline) di Jawa Timur sampai dengan akhir bulan Mei turun 32 persen dibanding dengan konsumsi pada masa satgas Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) Tahun 2019, pun untuk produk Biosolar dan Dex Series (Gasoil) juga turun sebesar 25 persen,” kata Werry Prayogi, General Manager Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V dalam persconf virtual, Kamis (4/6/2020).
Tahun lalu, rerata penyaluran harian untuk konsumsi BBM jenis Gasoline di Jawa Timur selama masa aktif Satgas RAFI mencapai 14.200 Kilo Liter (KL) per hari, namun di tahun ini turun menjadi 9.700 KL. Hal yang serupa juga tercatat pada angka rerata penyaluran harian produk jenis Gasoil yang turun dari 5.800 KL menjadi 4.300 KL per hari.
Sementara di produk LPG, penyaluran untuk sektor rumah tangga sampai H+6 hari raya Idul Fitri 2020 juga menunjukkan tren turun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Rerata penyaluran harian di periode tersebut pada tahun ini turun 6 persen di seluruh wilayah Jawa Timur.
“Sepanjang periode pemantauan Tim Satgas Ramadhan, Idul Fitri dan COVID-19 (RAFICO) tahun ini, kami salurkan LPG untuk sektor rumah tangga rata-rata sebanyak 4.000 Metrik Ton (MT) per hari. Turun jika dibanding rata-rata penyaluran harian tahun lalu yang berjumlah sekitar 4.300 MT per hari,” kata Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina MOR V Jatimbalinus, Rustam Aji.
Bakal Terus Siaga
Tim Satgas RAFICO Pertamina masih terus siaga dan memastikan penyaluran energi bagi masyarakat baik BBM dan LPG tetap berjalan lancar. Satgas RAFICO 2020 dijadwalkan bertugas sampai 8 Juni 2020, yang kebetulan bersamaan dengan berakhirnya masa PSBB jilid ketiga di Surabaya Raya.
Rustam mengatakan, di masa pandemi ini Pertamina juga terus berinovasi dalam layanan kepada masyarakat. Pertamina selaku penyedia energi merespon dengan menerapkan standard operating procedure (SOP) yang sesuai dengan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19.
“Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan yang disarankan ketentuan kesehatan, saat ini sudah menjadi hal wajib bagi para operator di SPBU dan Agen distribusi LPG yang melayani kebutuhan energi secara langsung di tengah-tengah masyarakat,” ujar Rustam.
Penerapan tata laksana baru dalam menjalankan proses bisnis di perkantoran Pertamina juga sudah dilaksanakan. Seperti mengoptimalkan sarana rapat online, membawa makan siang dan alat makan pribadi dari rumah, physical distancing di area kerja, surat izin sebagai prosedur tambahan untuk pekerja yang akan keluar-masuk kantor dalam melaksanakan aktivitas serta pengawasan berlapis untuk penerimaan tamu secara fisik di perkantoran.
“Kami juga terus mendorong konsumen agar bertransaksi membeli BBM dan LPG secara nontunai melalui aplikasi MyPertamina yang terkoneksi dengan LinkAja. Selain lebih mudah dan nyaman, juga mengurangi resiko penyebaran wabah COVID-19 melalui uang tunai,” tutup Rustam. (hps)