Surabaya, pmp – Bank Jatim atau PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk selama masa pandemi justru sukses meningkatkan penyaluran kredit menjadi total Rp 41,13 tiliun atau tumbuh 7,29% sampai November dibanding periode sama 2019 atau year on year (YOY).
“Kredit sektor UMKM justru menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi sebesar Rp 6,62 triliun atau tumbuh 11,28% (YoY), diikuti pertumbuhan kredit korporasi sebesar 10,30 triliun atau tumbuh 8,59% (YOY),” kata Busrul Iman, Direktur Utama Bank Jatim.
Dirut Busrul Iman memaparkan kinerja moncer Bank Jatim pada public expose kinerja perusahaan sebagai bentuk keterbukaan atau transparansi bagi Perusahaan Publik yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia, di Kantor Pusat Bank Jatim Surabaya, Kamis (17/12/2020).
Secara umum kinerja keuangan Bank Jatim justru meningkat secara YoY. Aset tercatat Rp 87,02 triliun atau tumbuh 15,01 %, Dana Pihak Ketiga tumbuh 17,92 %, yaitu sebesar Rp 73,96 triliun.
Sementara komposisi rasio keuangan Bank Jatim menunjukkan Return on Equity (ROE) sebesar 18,51%, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,59%, dan Return On Asset (ROA) 2,49%. Sedangkan Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) tetap terjaga di angka 70,58%.
“Dari keseluruhan kinerja positif tersebut, kami berhasil mencatatkan laba sebesar Rp 1,34 Triliun atau tumbuh 1,07%,” kata Busrul.
Penyaluran Dana PEN 140.5% Target
Pada kesempatan itu Dirut Busrul mengungkap rasa syukur telah dipercaya pemerintah menjadi salah satu BPD yang menerima dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Kepercayaan tersebut merupakan peluang dan salah satu instrumen Bank Jatim yang harus dimaksimalkan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan mendorong pemulihan ekonomi di Jawa Timur akibat pandemi,” katanya.
Secara teknis mekanisme penyaluran dana PEN dilakukan dengan dua pola, yaitu direct loan dan two step loan yang disalurkan pada sektor UMKM, konsumsi dan korporasi, sejalan dengan sinergi Bank Jatim dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyalurkan Dana Bergulir (Dagulir) dan Dana PEN.
Menurut Dirut Busrul, Bank Jatim bersama Pemprov Jatim, OJK, Bank Indonesia, serta stakeholder sudah melakukan langkah konkrit dalam pemulihan ekonomi dengan menyalurkan Dagulir dan Dana PEN di beberapa kabupaten/kota.
“Sampai November 2020, Bank Jatim telah menyalurkan Dana PEN sebesar Rp 5,62 triliun dan berhasil mencatatkan pencapaian 140,5% dari target,” jelas Busrul.
Restrukturisasi Rp 1,82 Triliun
Peran Bank Jatim terkait PEN juga ditunjukkan dengan pemberian restrukturisasi kredit terdampak COVID-19 sebesar Rp 1,82 triliun.
Bank Jatim berkomitmen melayani masyarakat, khususnya nasabah di masa pandemi dengan terus menghadirkan inovasi yang sesuai dengan situasi dan kondisi pandemi.
Saat ini Bank Jatim telah memiliki beberapa fasilitas layanan berbasis aplikasi atau layanan tanpa harus datang ke kantor cabang, contohnya Bankjatim Mobile, di mana fitur aplikasi ini telah diperbaharui sehingga lebih memudahkan nasabah dalam bertransaksi keuangan di manapun dan kapanpun.
Bank Jatim juga memiliki fasilitas seperti e-form kredit dan e-kmg yang tidak mengharuskan nasabah datang ke kantor, cukup di rumah untuk menikmati layanan keuangan Bank Jatim.
“Transformasi Digital Bank Jatim juga terus digaungkan sebagai bentuk peningkatan layanan kepada masyarakat, khususnya nasabah yang selama ini telah memberi kepercayaannya kepada kami,” tambahnya sembari menegaskan pengembangan digital banking wajib dilakukan untuk mendukung bisnis, ikuti trend, serta terpenting memenuhi kebutuhan nasabah.
Bank Jatim memiliki strategi pengembangan inovasi layanan digital yang difokuskan tiga pilar, yaitu Pemdan dan ASN, UMKM, serta Masyarakat Umum. Tujuan utama inovasi layanan digital adalah menghadirkan kenyamanan, kemudahan, serta keamanan dalam bertransaksi.(hps)