Jakarta, pmp – PT PLN (Persero) terus meningkatkan pemakaian komponen buatan dalam negeri di berbagai proyek kelistrikan demi memacu pertumbuhan industri dan perekonomian nasional, di mana sampai Juli 2021 realisasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 47,64% atau setara realisasi investasi PLN Rp 33,02 triliun dari total Rp 67,85 triliun.
Pencapaian pemanfaatan TKDN sesuai assesment oleh surveyor independen dan self assesment di proyek ketenagalistrikan meningkat 7,54% dibandingkan realisasi tahun 2020 sebesar 40,1%.
“Kami berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri dalam setiap kegiatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, baik dalam pengadaan barang maupun jasa yang dibutuhkan PLN,” kata Agung Murdifi, Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, di Jakarta, Selasa (31/8/2021) .
Pemanfaatan TKDN terbesar berada di proyek pembangunan jaringan distribusi yang mencapai Rp 5,44 triliun atau 83,1% dari total investasi Rp 6,56 triliun. Sedangkan untuk pembangunan transmisi, TKDN sekitar Rp 11,02 triliun atau 76,7% dari total Rp 14,55 triliun. Pembangunan gardu induk, realisasi TKDN mencapai 56,2% dan untuk pembangkit 28,4%.
Kerja Sama PLN dan BPPT
Saat ini seluruh pekerjaan dan material distribusi juga telah dilaksanakan oleh perusahaan dalam negeri. Guna pekerjaan transmisi dan gardu induk sudah sepenuhnya dapat dilaksanakan oleh perusahaan dalam negeri.
Sementara pekerjaan infrastruktur Pembangkit tantangan masih cukup besar dan baru sebagian pekerjaan yang dapat dilaksanakan oleh perusahaan dalam negeri.
Capaian PLN sejauh ini dianggap menantang mengingat masih ada komponen kelistrikan yang belum dapat sepenuhnya diproduksi dari dalam negeri.
“Ini sekaligus menjadi peluang untuk mendorong industri kita bertumbuh di dalam negeri,” tambah Agung.
Sementara di PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, pencapaian TKDN material sampai dengan Triwulan II Tahun 2021 tercatat 52,4% atau tercapai 131% dari target TKDN material 40%, sedangkan untuk pekerjaan jasa pencapaian TKDN 100% karena seluruh tenaga kerja yang bekerja pada proyek kelistrikan di UID Jawa Timur adalah tenaga kerja lokal (non-TKA).
Sebagai BUMN yang bertugas mendorong perekonomian nasional, PLN pun terus berkomitmen menggunakan produk-produk dalam negeri dan juga melibatkan industri domestik dalam setiap proses bisnis yang dijalankannya.
Saat ini PLN bekerja sama dengan BPPT memetakan kemampuan dan kapabilitas industri nasional untuk menetapkan ‘Peta Jalan Peningkatan TKDN dalam Industri Ketenagalistrikan Nasional’.
Langkah ini diambil PLN untuk pemenuhan ketentuan peraturan dan perundangan terkait TKDN yang menyebut, pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan untuk kepentingan umum wajib menggunakan barang dan/atau jasa produksi dalam negeri.
Persentase minimum TKDN yang harus dipenuhi PLN dalam setiap jenis proyek infrastruktur ketenagalistrikan, baik untuk pembangkit, gardu induk, maupun transmisi, secara rinci diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor 54 Tahun 2021.
“Tak hanya mendukung peningkatan TKDN dan memajukan industri dalam negeri, langkah PLN ini sekaligus memperkuat kelistrikan nasional,” tandas Agung sembari berharap seluruh target TKDN di berbagai proyek ketenagalistrikan dapat tercapai.
“Kami berharap PLN dapat membantu industri dalam negeri terus bertahan untuk menggerakkan kembali perekonomian nasional terutama dalam masa pandemi COVID-19. PLN terus bergerak maju dan tetap optimistis dalam situasi saat ini,” pungkas Agung.(hps)