PenaMerahPutih.com
HeadlineIndeksPolkam

Atasi Kelangkaan Migor, Pemprov Jatim Gelontor 2,7 Juta Liter

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melepas truk pengangkut migor di Probolinggo.

Probolinggo, PMP – Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengguyur  2,7 juta liter minyak goreng, baik curah dan premium ke pasar-pasar tradisional selama tiga hari, Jumat-Minggu (4-6/3/2022).

“Dengan dibukanya akses harga yang lebih terjangkau bagi para pedagang pasar tradisional, diharapkan dapat memenuhi ketersediaan dan keterjangkauan masyarakat akan kebutuhan minyak goring,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Probolinggo, Minggu (6/3/2022)

Khofifah mngetakan masih akan didistribusikan kembali sebanyak 1.042 ton minyak goreng atau sejumlah 1.146.200 liter sehingga total kurang lebih 3,8 juta liter minyak yang didistribusikan ke 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.

“Sisanya secara berkelanjutan akan didistribusikan ke setiap daerah sesuai kebutuhan. Begitu pula dengan rencana kedatangan migor minggu ini secepatnya akan kami distribusikan. Mengingat titiknya memang banyak dan harus disupport sesuai dengan jumlah penduduk di masing-masing kabupaten maupun kota di Jatim,” tambahnya.

Baca Juga :   Gubernur Khofifah dan Wali Kota Eri Berangkatkan Parade Budaya Surabaya Vaganza 2022

Pendistribusian minyak goreng dilakukan dengan tidak langsung menyasar para konsumen. Cara ini bertujuan turut membantu para pedagang pasar tradisional yang juga mengalami kesulitan mencari pasokan minyak goreng dengan harga wajar.

“Dengan melakukan penyaluran kepada para pedagang maka akan memberikan dampak keberlanjutan yang lebih luas. Pedagang akan memperoleh pasokan minyak goreng yang terjangkau sehingga dapat menjalankan usahanya, konsumen juga dapat membeli produk dengan harga yang wajar,” katanya.

Selama ini Pemprov Jatim terus berupaya mengurai kendala-kendala distribusi minyak goreng yang menghambat pasokan minyak goreng untuk sampai ke konsumen di semua kabupaten/kota di Jatim.

Berbagai strategi dilakukan agar masyarakat tidak kesulitan memperoleh minyak goreng dengan harga murah, termasuk dengan rutin menggelar operasi pasar.

Baca Juga :   Pemprov Jatim Kembangkan Potensi Pelaku UMKM Disabilitas

Mengingat, hasil inspeksi yang dilakukannya dilapangan, tidak ada pabrik minyak goreng yang mengurangi kapasitas produksi bulanannya. Kebutuhan per bulan Jatim sendiri berada di angka 59.000 ton, sedangkan total produksi per bulan mencapai 63.000 ton.

“Ini bagian dari komitmen Pemprov Jatim untuk memastikan ketersediaan minyak goreng yang terjangkau bagi masyarakat. Karena hitung-hitungan matematikanya Jatim surplus, tapi di lapangan, minyak goreng langka dan harganya tidak stabil,” imbuhnya.

Gubernur meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan aksi borong atau panic buying. Menurutnya, justru sikap tersebut yang mendorong kelangkaan minyak goreng di pasaran. (nas)