Jakarta, PMP – PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk menjamin produk Tolak Angin yang berbentuk sirop tidak mengandung EG-DEG senyawa etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG), sebuah kandungan yang dicurigai bertanggung jawab atas kematian anak akibat gagal ginjal akut.
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan Tolak Angin tidak pernah menggunakan zat pelarut yang biasa digunakan pada produk farmasi yang berbentuk cair.
“Kita tidak pakai pelarut. Kita memang hanya menambahkan madu dan air di produk cair, jadi tidak pakai pelarut,” kata Irwan dalam keterangannya Selasa (8/11/2022).
Hal ini didukung surat Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan produk Tolak Angin tidak mengandung 4 pelarut. Melalui surat keterangan BPOM tertanggal 2 November 2022 tersebut, tercantum bahwa produk sirop atau cairan obat Tolak Angin tidak menggunakan bahan tambahan Polietilen Glikol, Propilen Glikol, Sorbitol, dan Gliserin/Glisero
Irwan Hidayat mengatakan ini menjadi bukti jika produknya aman untuk dijual dan dikonsumsi oleh masyarakat.
Irwan juga memastikan produknya tidak menggunakan dan tidak mengandung EG dan DEG yang mungkin ada di dalam zat pelarut tersebut karena sudah dilakukan screening test dalam tahapan produksinya.
Adapun screening test yang dilakukan Sido Muncul terdiri dari dua tahapan yaitu bahan baku dan saat sebelum packing. Dalam dua tahapan tersebut, Sido muncul akan melakukan screening pada fertilizer, pupuk, pestisida, logam berat dan DNA babi (untuk kehalalan).
Namun sejak adanya peristiwa obat cair yang mengandung EG dan DEG, Sido Muncul mengambil langkah untuk melakukan tes tambahan EG dan DEG dalam setiap tahapannya.
“Sejak peristiwa dari Kemenkes yang melarang sirup itu, kami melakukan tes apakah ada Etilen Glikol dan Dietilen Glikol. Jadi kami melakukan tes tambahan yang keenam ini. Setiap batch (produksi)-nya bebas dari EG den DEG,” kata Irwan.
Irwan menjelaskan zat pelarut Polietilen Glikol, Propilen Glikol umumnya digunakan pada perusahaan farmasi, bukan perusahaan produksi jamu seperti Sido Muncul. Dengan begitu, ia kembali menegaskan produknya tidak menggunakan zat tersebut.
“Kita nggak pakai pelarut, karena semua pabrik jamu menurut saya nggak pakai pelarut karena ekstraknya cair. Kalau cair nggak perlu pakai pelarut,” tambah Irwan.
Agar produknya semakin terjamin dan bebas dari zat yang telah disebutkan itu, pihaknya melakukan screening menggunakan alat khusus bernama GC FID yang mampu mendeteksi zat tersebut.
Bahkan untuk lebih memastikan produksinya bebas dari EG dan DEG, Sidomuncul telah memesan sebuah mesin khusus GC Fid Head Space dari Amerika yang lebih cepat melakukan deteksi.
“Alat ini kita beli untuk mendukung supaya lebih cepat dan meyakinkan nggak ada (kandungan berbahaya). Untuk screening (kandungan EG dan DEG) secara kualitatif dan kuantitatif,” jelas Irwan.
Dengan alat ini bahan produksi dari setiap produk Sido Muncul akan terdeteksi dengan jelas dan lebih cepat. Berbeda dengan alat sebelumnya yang hanya menunjukan keterangan negatif dan positif adanya kandungan ED dan DEG.
Irwan mengatakan pembelian alat tes ini dilakukan sebagai upaya dari Sido Muncul untuk meyakinkan masyarakat jika produknya aman dikonsumsi.
“Kami dijamin tidak ada Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DG) karena setiap batch-nya dites dan tidak menggunakan pelarut,” kata Irwan.(nas)