PenaMerahPutih.com
HeadlineIndeksNusantara

Pertamina Bantu 1.600 Bibit Pohon Kembangkan Konservasi Kehati Produktif di Karangasem Bali

Karangasem Bali, PMP –  PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Integrated Terminal Manggis,  memberikan bantuan berupa 1.600 bibit pohon dalam kegiatan pengembangan perhutanan sosial bertajuk Agroforestri Hutan Desa Maha Wana Basuki di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.

Sebanyak 1.600 bibit pohon yang terdiri 400 bibit pohon alpukat aligator, 200 bibit pohon aren, 200 bibit pohon nangka dan 800 bibit pohon nangi diserahkan dalam kegiatan yang digelar atas kolaborasi Pertamina dengan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, UPTD KPH Bali Timur dan Kelompok hutan Desa Maha Wana Basuki pada Rabu (27/9/2023).

“Untuk mendukung pembangunan berwawasan lingkungan, keseimbangan antara pembangunan dan penjagaan terhadap sumber plasma nutfah merupakan hal yang harus diperhatikan,” kata Integrated Terminal Manager Manggis Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus,  Subhan Fajri dalam keterangannya, Senin (2/10/2023).

Subhan mengatakan untuk membangun konsep tersebut perlu adanya sinergi dari berbagai stakeholder dengan keterlibatan pentaheliks baik dari Pemerintah, perusahaan dan masyarakat secara umum.

Untuk itu dibentuklah program perhutanan sosial sebagai bentuk pengelolaan hutan yang berkelanjutan sekaligus bermanfaat secara ekonomi dalam membangun kegiatan pariwisata hutan Besakih.

Program perhutanan sosial sejalan dengan visi misi Gubernur Bali yaitu “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru.

Baca Juga :   Pertamina Jatimbalinus Sudah Salurkan Rp 14 Miliar Dukung UMKM

Dalam bidang kehutanan, salah satu hal penting secara sekala dan niskala yang harus diperhatikan yaitu wana kerthi yang berarti upaya untuk menjaga kesucian atau kelestarian hutan dan pegunungan.

Kegiatan pengembangan agroforestri ini dilakukan di Hutan Desa Besakih dengan luasan area 2 ha melalui kegiatan penanaman pohon dan edukasi dari UPTD KPH Bali Timur terkait tatacara penanaman dan perawatan pohon.

Kegiatan ini dihadiri Pertamina Integrated Terminal Manggis, DLH Provinsi Bali, UPTD KPH Bali Timur, BPD Desa Besakih, Pemerintah Desa Besakih, Kapolsek Rendang dan Anggota Kelompok Hutan Desa Maha Wana Basuki.

Subhan mengatakan tidak hanya bibit pohon tetapi juga didukung bantuan sarana kegiatan penanaman, mulai dari pupuk tanaman, cangkul, bak cuci tangan dan ajir (batang penyangga pohon). Seluruh bantuan ini diserahkan kepada ketua kelompok pengelola hutan desa Maha Wana Basuki.

“Setiap perusahaan memiliki Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada area disekitarnya. Pertamina Integrated Terminal Manggis bertempat di Kabupaten Karangasem begitu pula dengan Desa Besakih. Untuk itu, kami ingin mengembangkan Hutan Desa dalam kegiatan Agroforestri Hutan Desa Besakih. Alangkah baiknya jika antusiasme dari anggota kelompok terus dipertahankan agar keberlangsungan program dapat terwujud,” jelas Subhan Fajri.

Baca Juga :   Pertamina Raih 13 Penghargaan The Best Nusantara CSR Award 2020

Kepala DLH Provinsi Bali, I Made Teja mengatakan perhutanan sosial adalah sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan dalam Kawasan hutan negara atau hutan hak/ Hutan adat oleh Masyarakat sekitar hutan sebagai pelaku utama dengan tujuan kesejahteraan, keseimbangan lingkungan dan dinamika sosial budaya.

Ada lima skema perhutanan sosial yaitu hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Adat, dan kemitraan hutan. Program perhutanan sosial ini muncul disebabkan adanya fenomena masyarakat di sekitar kawasan hutan yang memiliki ketergantungan terhadap kawasan hutan.

“Untuk itu melalui program ini diharapkan masyarakat dapat memberikan kontribusi terhadap kelesatrian hutan, sekaligus memberikan kesejahteraan bagi masyarakqat itu sendiri”, terang I Made Teja.

Hutan di Desa Besakih memiliki luas 187 ha mayoritas terdiri dari tumbuhan kayu yaitu kayu pinus yang sangat rentan terhadapa abu vulkanik akan tetapi saat ini hamper 70% nya mengalami kerusakan.

Kelompok Maha Wana Basuki sejak tahun 2017 telah merancang berbagai jenis kegiatan pengelolaan hutan, mulai dari kegiatan wisata hingga pelestarian pohon dihutan.

Baca Juga :   Harga Pertalite Tetap, Pertamina Justru Turunkan Pertamax Turbo Per 1 September 2022

Akan tetapi memiliki kendala dalam implementasinya karena keterbatasan anggaran karena dalam APBDes hanya sekitar 30% saja. Oleh karena itu bantuan dari Pertamina sangat menolong kami”, tegas I Nyoman Arthana, Ketua Kelompok Maha Wana Basuki.

Area Manager Comm., Rel. & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi menjelaskan pelaksanaan program TJSL Pertamina sejalan dengan penerapan Environment, Social & Governance (ESG) dan Sustainability Development Goals (SDGs) dengan semangat Energizing Community.

Pertamina selalu berupaya seimbang dalam menjalankan bisnis perusahaan. Demi menjaga kesinambungan bisnis perusahaan, Pertamina juga berupaya mengembangkan program TJSL terutama di sekitar wilayah operasional perusahaan.

Kegiatan agroforestri memiliki beragam manfaat, salah satunya mencegah terjadinya erosi tanah, degradasi lingkungan, perlindungan keanekaragaman hayati, perbaikan tanah melalui fungsi serasah tumbuhan, pagar hidup, pohon pelindung, pemecah angin dan pengelolaan sumber air secara lebih baik.

“Melalui kegiatan yang dilaksanakan di area Pertamina Integrated Terminal Manggis ini harapan kami dapat mendukung capaian pembangunan berkelanjutan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-13, penanganan perubahan iklim, tujuan ke-15 ekosistem daratan dan tujuan ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan,” kata Ahad.(nas)