Surabaya, PMP – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur menggelar simulasi tanggap darurat huru-hara dan kebakaran sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi atau kondisi darurat dalam perusahaan
Bersinergi bersama stakeholder terkait, simulasi digelar di Kabupaten Gresik, Kota Malang, Madiun, Jember, Mojokerto dan Sidoarjo.
Dalam pelaksanaanya, PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Gresik berkolaborasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Gresik pada Selasa (12/12).
PLN UP3 Malang melaksanakan kegiatan Rabu (6/12) sementara PLN UP3 Madiun bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Madiun melaksanakan giat pada Jumat (1/12).
PLN UP3 Jember bersama Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Palang Merah Indonesia (PMI) Lumajang pada Kamis (16/11). PLN UP3 Mojokerto melaksanakan kegiatan Rabu (08/11).
General Manager PLN UID Jawa Timur, Agus Kuswardoyo menjelaskan banyak aset PLN yang merupakan objek vital nasional. Oleh karena itu, PLN harus siaga terhadap berbagai kemungkinan seperti terjadinya huru-hara ataupun kebakaran.
“Apabila kondisi darurat terjadi, PLN harus siap dan siaga segera teratasi. Ini merupakan salah satu upaya kami untuk memastikan pasokan listrik kepada masyarakat dapt berjalan dengan aman, lancar tanpa ada kendala,” kata Agus di Surabaya, Rabu (13/12/2023).
Di Gresik, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Gresik, Agustin Halomoan Sinaga mengungkapkan bahwa simulasi ini akan menguji dan mengevaluasi kembali pengetahuan dan pemahaman tentang kondisi darurat kebakaran dan juga peralatan.
Sehingga jika hal yang tidak diinginkan terjadi seperti kebakaran, semua peserta sudah siap siaga dalam menghadapi kondisi dan menggunakan alat dengan baik.
Berbagai materi dalam kegiatan tersebut diberikan. Selain praktek, juga ada perbekalan pelatihan dengan materi seperti Pengamanan Instalasi, Pengetahuan Dasar pemadaman serta evaluasi jika terjadi kebakaran di kantor maupun di suatu lokasi tertentu.
Selain itu juga diberikan simulasi cara evakuasi ketika terjadi situasi kebakaran, evakuasi korban yang terjebak di dalam kantor serta penggunaan berbagai macam alat pemadam api baik tradisional maupun alat pemadan api ringan (APAR) dan Pompa Fire Hydrant.
Agus menambahkan melalui pelatihan dan simulasi tanggap darurat ini, diharapkan dapat menjadi langkah preventif yang efektif dan memberikan manfaat jangka panjang dalam menjaga keamanan dan keselamatan di lingkungan kerja, serta meningkatkan kesiapsiagaan personil PLN dalam menghadapi keadaan darurat dimanapun dan kapanpun. (gdn)