PenaMerahPutih.com
HeadlineIndeksTren

Sandiaga Kunjungi Desa Adat Penglipuran Bali, Sesuai Tren Sustainable Tourism

Sandiaga Desa Wisata Penglipuran
Pada tahun 2019 atau sebelum pandemi, Desa Wisata Penglipuran dikunjungi 261 ribu wisatawan. (Birkom Kemenparekraf)

Denpasar, pmp – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi Desa Wisata Penglipuran, salah satu desa adat yang terletak di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.

“Hari ini kita meninjau kesiapan Desa Wisata Penglipuran, bagaimana pelaksanaan penerapan protokol kesehatannya? Dan saya sangat mengapresiasi kepatuhan dari protokol kesehatan di desa wisata ini yang diterapkan dengan baik. Jika kita bicara tentang world class, maka kita bicara tentang kehebatan masyarakat Indonesia dalam menciptakan suatu destinasi wisata,” kata Menparekraf Sandiaga di Penglipuran, Jumat (26/2/2021).

Desa Wisata Penglipuran menerapkan protokol kesehatan sangat baik. Berbagai fasilitas disediakan, seperti wastafel, hand sanitizer, serta signage untuk menjaga jarak aman.

Baca Juga :   Tiga Desa Wisata di Jatim Raih Penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024

Desa Wisata Penglipuran seluas 112 hektare merupakan desa berpredikat terbersih ketiga di dunia setelah Desa Mawlynnong di India dan Giethoorn di Belanda. Desa ini awalnya desa pelestarian budaya dan pada 1993 ditetapkan sebagai desa wisata. Pada tahun 2019, PAD Pariwisata desa ini mencapai Rp 4,8 miliar.

Menteri Sandiaga menyampaikan, selain lima destinasi super prioritas yang terus digaungkan, salah satu masukan Kemenparekraf yang disetujui Presiden Jokowi adalah pengembangan desa wisata.

“Jadi selama pandemi COVID-19 masih berlangsung, maka desa wisata dipersiapkan sebagai penopang pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan, berbudaya dan berkearifan lokal,” katanya.

Program Padat Karya Desa Wisata

Desa Wisata Penglipuran sangat sesuai dengan tren pariwisata ke depan yaitu sustainable tourism karena mengusung konsep pelestarian budaya dan tradisi, serta mengedepankan konservasi lingkungan. Tidak hanya dikenal masyarakat Indonesia, namun juga telah dikenal hingga ke mancanegara.

Baca Juga :   Dorong Pemberdayaan Talenta Digital Lokal, Indosat Ooredoo Perluas Layanan 5G ke Surabaya

Pada tahun 2019 atau sebelum pandemi, Desa Wisata Penglipuran dikunjungi 261 ribu wisatawan. Namun semenjak pandemi jumlah kunjungan wisatawan mengalami penurunan.

“Namun saya melihat pengunjung sudah mulai banyak yang berdatangan. Saya berpesan protokol kesehatannya tetap dijaga karena hanya dengan kepatuhan, dengan peningkatan testing, tracing dan treatment, serta vaksinasi, kita akan membangkitkan pariwisata di Bali dan memulihkan ekonomi kreatif,” kata Menparekraf.

Menteri Sandiaga juga menyampaikan pihaknya merencanakan program padat karya untuk Desa Wisata Penglipuran.

“Di Desa Panglipuran tercatat ada 244 kartu keluarga. Jadi kalau misalkan kita bisa sentuh 5% – 10% saja, sudah sangat baik buat kita untuk memastikan geliat ekonomi sanggup membuka lapangan kerja dan memperkuat ekonomi,” ujarnya.

Baca Juga :   Sepuluh Desa Wisata Sabet Penghargaan di Festival Dewi Cemara Jatim 2022

Sebelumnya Menparekraf bersama Gubernur Bali merencanakan program padat karya senilai Rp186 miliar yang akan direalisasikan di 177 desa wisata di Bali. Diharapkan 15 ribu pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif dapat terakomodir. (els)