Surabaya, pmp – Beban puncak listrik Jawa Bali mencetak rekor tertinggi pada Kamis 14 Oktober 2021 pukul 19.00 WIB sebesar 28.093 MW, atau tertinggi sejak 2019 dengan rekor 27.973 MW yang menunjukkan konsumsi listrik kian meningkat.
“Konsumsi listrik yang kian meningkat menunjukkan pemulihan ekonomi sudah terasa karena aktivitas industri dan perekonomian sudah kembali pulih. Diharapkan kondisi ini terus membaik dan akan mencapai pertumbuhan ekonomi nasional yang positif,” kata Adi Priyanto, General Manager PLN UID Jawa Timur, Jumat (22/10/2021).
Menurut Adi, selama pandemi PT PLN (Persero) bergerak cepat memastikan kesiapan infrastruktur hingga menciptakan permintaan melalui berbagai promo dan manfaat kelistrikan bagi masyarakat.
Penjualan tenaga listrik di Jawa Timur sejak Januari hingga September 2021 mencapai 29,166 GWh atau mengalami kenaikan 4,1% dibanding tahun sebelumnya.
Sementara pada bulan September ini, sektor industri tumbuh 9,02%, sektor bisnis mengalami kenaikan pertumbuhan 1,28% dibandingkan Juli 2021, sementara sektor rumah tangga mengalami pertumbuhan 1,01%.
“Kunci dari kenaikan konsumsi listrik adalah kami mendorong beragam sektor agar bertahan dan bahkan kemudian tumbuh di tengah pandemi, seperti farmasi, consumer goods, makanan dan minuman. Tak hanya itu, PLN pun mengekstensifkan program electrifying agriculture, aquaculture dengan potensi 3.249 pelanggan, dedieselisasi potensi 1.128 pelanggan dan akuisisi captive power,” papar Adi.
Tak hanya itu, PLN pun mengintensifkan electrifying lifestyle dengan membangun komunitas EV (PLN, mitra kerja dan masyarakat), membangun komunitas pengguna kompor induksi, mengimplementasi MOU bank pada UMKM/IKM, serta menggiatkan beragam program kemudahan.
“Program PLN pun banyak diminati masyarakat Jawa Timur, terhitung hingga 21 Oktober 20201 promo tambah daya Super Dahsyat yang diminati 12.251 pelanggan dan program promo bundling internet, electrifying lifestyle sebanyak 177 pelanggan,” pungkas Adi.(hps)