PenaMerahPutih.com
EkbisHeadlineIndeksIndustri

Suparma Optimis Penuhi Target Penjualan Rp2,6 Triliun Akhir 2023

Jajaran direksi PT Suparma Tbk pada paparan publik di Surabaya, Senin (20/11/2023).

 Surabaya, PMP— Emiten produsen kertas PT Suparma Tbk optimis sisa dua bulan tahun 2023 ini bisa mengejar penjualan guna mencapai target di penghujung tahun sebesar Rp2,6 triliun.

Direktur PT Suparma Tbk, Hendro Luhur mengatakan penjualan bersih perseroan selama 10 bulan atau Januari-Oktober 2023 berhasil mencapai Rp2,17 triliun atau setara 83,7% dari target 2023.

“Untuk itu kami optimistis di tahun ini kami bisa mencapai target penjualan yang akan dikejar dalam 2 bulan terakhir ini,” kata Hendro dalam paparan public perseroan secara daring, Senin (20/11/2023),

Padahal selama periode 9 bulan pertama atau Januari-September 2023, Suparma mencatatkan kinerja penjualan sebesar Rp1,95 triliun atau turun 17% dibandingkan periode sama 2022 yang mampu mencapai Rp2,33 triliun.

Baca Juga :   Lewati Krisis Pandemi, Suparma Optimis Penjualan 2021 Capai Rp 2,5 Triliun

“Penurunan kinerja penjualan ini bukan disebabkan oleh permintaan pasar yang turun atau secara kuantiti, melainkan karena harga jual rata-rata produk mengalami penurunan sampai 18,5% sehingga dampaknya secara nominal turun,” jelasnya.

Dia menjelaskan, pencapaian hingga September 2023 ini setara dengan 75,1% dari target penjualan bersih perseroan yang sebesar Rp2,6 triliun.

Adapun secara kuantitas, penjualan kertas SPMA sampai September mencapai 156.995 MT atau tumbuh 2% dibandingkan periode sama tahun lalu yakni sebanyak 153.992 MT. Pencapaian ini setara dengan 74,8% dari target kuantitas penjualan kertas perseroan yang sebesar 210.000 MT.

“Sedangkan capaian sampai dengan Oktober 2023 atau sepanjang 10 bulan ini sudah tercatat 177.546 MT atau setara dengan 84,5% dari target kuantitas penjualan kertas 2023,” beber Hendro.

Baca Juga :   Suparma Bagi Dividen Rp 31,7 Miliar

Sementara, untuk produksi kertas perseroan mengalami penurunan sebesar 1,6% dari semula sebesar 165.960 MT menjadi 163.248 MT atau setara dengan 74,2% dari target produksi kertas 2023 yang sebesar 220.000 MT, dengan target tingkat utilisasi sebesar 71,9%. Sampai Oktober, produksi kertas sudah 181.907 MT.

Corporate Secretary Suparma, Buyung Octaviano menambahkan, untuk mencapai target pertumbuhan tahun depan, SPMA akan berupaya merebut kembali pangsa pasar yang selama 1-2 tahun terakhir ini diambil oleh kompetitor.

“Kami confidence kuartal IV ini dan tahun depan akan lebih menguasai market share kertas di masyarakat,” imbuhnya.

Tahun depan perseroan akan melakukan investasi, salah satunya untuk steam boiler dengan anggaran internal 10 juta dolar AS. Steam boiler yang baru lebih ramah lingkungan karena ditunjang dengan spesifikasi penggunaan bahan baku batu bara hanya sebesar 25%.

Baca Juga :   Siapkan Investasi USD23 Juta, Suparma Tambah Kapasitas Produksi Kertas Tisu

Penggunaan batu bara ini lebih rendah dibandingkan steam boiler perseroan yang sudah ada. Sisanya memanfaatkan sludge, limbah plastik dan limbah kayu untuk diubah menjadi energi panas.

“Ditargetkan steam boiler akan mulai dioperasikan pada kuartal III atau IV di tahun depan,” kata Buyung.

Untuk target tahun depan Buyung menyebut , perseroan menargetkan penjualan tumbuh 15% dibanding tahun ini atau sebesar Rp 3 triliun. Momen politik disebut sebagai satu factor momen yang menjadi peluang untuk meningkatkan daya beli konsumen seiring banyak aktivitas kampanye Pemilu. (nas)