Makassar PMP – Tokoh literasi nasional, Bachtiar Adnan Kusuma menilai Andi Sudirman Sulaiman (Andalan) layak kembali memimpin Sulsel demi majunya pendidikan di Sulawesi Selatan.
“Pak Andi Sudirman Sulaiman berhasil menciptakan pembelajaran digitalisasi dan menggerakkan pembudayaan minat baca di Sulsel. Pak Andi Sudirman Sulaeman sangat patut dan layak dipertahankan untuk keberlanjutan sistem pendidikan di Sulsel,” kata Bachtiar, di Makassar, Rabu (20/11/2024).
Keberhasilan Andalan berkat sejumlah inovasi yang telah dilakukannya semasa menjabat Gubernur Sulsel 2021-2023 pada sektor pendidikan.
Sebut saja program Smart School atau satu guru satu siswa dan sistem pembelajaran berbasis mutu melalui jaringan digital. Program itu menghadirkan sistem pembelajaran hybrid. Melalui pendekatan digital, kualitas dan mutu Pendidikan yang diterima siswa-siswi SMA se-Sulsel menjadi seragam.
Ada pula kebijakan melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel, yakni Pengembangan Perpustakaan berbasis inklusi dan menggerakkan pembudayaan minat baca di Sulsel.
Salah satu indikator untuk mengukur pendidikan maju adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Sulsel memiliki nilai IPM yang meningkat dari 73,96 poin di tahun 2022 dan menjadi 74,60 poin di tahun 2023.
“Untuk melihat dan mengukur apakah benar suatu wilayah tumbuh berkembang secara agregat, diperlukan pendekatan basis data apa benar pendidikan maju di zaman Pak Andi Sudirman. Mengukur kemajuan mutu kualitas di bidang pendidikan, kita bisa melihat IPM di tahun 2023 yang meningkat mencapai 74,60. Itu termasuk kategori tinggi. Pak Andi Sudirman berhasil mendongkrak pertumbuhan IPM secara signifikan,” jelasnya.
Inovas Smart School, kata tokoh pendidikan di Sulsel itu, harus dilanjutkan karena pembelajaran digitalisasi sangat dibutuhkan di era ini.
“Jadi Pak Andi Sudirman berhasil membuat sistem pembelajaran secara hybrid dalam meningkatkan mutu kualitas pendidikan,” ujarnya.
Andi Sudirman juga dinilai berhasil meningkatkan minat baca masyarakat Sulsel, terlihat dari Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) yang di tahun 2023 mencapai 86,74%.
“Nilai IPLM Sulsel 86,74% di tahun 023, menjadi peringkat pertama di Indonesia. Tahun sebelumnya, berada di peringkat enam nasional dan berhasil menggeser DI Yogyakarta yang selama ini berada di urutan pertama,” sebutnya.
“Artinya Sulsel merupakan kategori percontohan yang wilayahnya sangat maju dalam proses literasi, khususnya pengembangan perpustakaan berbasis inklusi,” pungkasnya.(BIM)