
PASURUAN, PMP – PT Satoria Medika Industri, anak usaha PT Satoria Aneka Industri (Satoria Pharma) di bawah naungan Satoria Group, membangun pabrik alat kesehatan sekali pakai (disposable medical devices) di Sukorejo, Pasuruan, Jawa Timur.
Presiden Director Satoria Group, Alim Satria, mengatakan, pembangunan pabrik PT Satoria Medika Industri ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk memperkuat kemandirian industri alat kesehatan dalam negeri yang selama ini masih sangat bergantung pada impor.
“Kami melihat kebutuhan alat kesehatan di Indonesia masih didominasi produk impor. Dengan membangun pabrik ini, kami ingin berkontribusi pada kemandirian nasional agar kebutuhan rumah sakit dan fasilitas kesehatan bisa dipenuhi oleh produksi dalam negeri,” ujar Alim Satria.
Di sela acara tasyakuran ground breaking pembangunan pabrik PT Satoria Medika Industri di Pasuruan, pada Selasa (4/11/2025), Deputy Managing Director PT Satoria Medika Industri, Christian Hendra Setiawan menjelaskan, pabrik yang dibangun di atas lahan seluas lebih dari dua hektare ini ditargetkan mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2027.
“Di tahap awal, produksi akan difokuskan pada tiga produk utama, yakni selang infus (IV set), IV catheter, dan jarum suntik, sebelum nantinya dikembangkan untuk memproduksi kantong darah dan kantong urine. Ketiga produk tersebut memiliki peran vital dalam pelayanan kesehatan. Ini juga sebagai pelengkap dari produk kami di induk yakni produksi cairan infus,” paparnya
Menurut Christian, kapasitas produksi tahap awal untuk IV set ditargetkan mencapai 24 juta unit per tahun, sedangkan IV catheter sebanyak 12 juta – 15 juta unit per tahun. Meski baru mencakup sekitar 5 persen dari kebutuhan pasar nasional, perusahaan optimistis angka tersebut akan terus meningkat seiring dengan ekspansi fasilitas di masa mendatang.
“Saat ini pemain lokal di segmen alat kesehatan sekali pakai hanya sekitar tiga perusahaan, dan secara total baru mampu memenuhi 20 persen kebutuhan nasional. Jadi peluangnya masih sangat besar,” tambahnya.
Investasi tahap pertama pembangunan pabrik ini mencapai kisaran Rp250 miliar hingga Rp300 miliar. Satoria Group menilai angka tersebut sebagai langkah strategis untuk menyiapkan infrastruktur dan teknologi produksi yang memenuhi standar internasional.
“Kami sudah berkomunikasi dengan pemerintah. Komitmen dari pihak regulator adalah, selama pasokan dalam negeri mencukupi, impor alat kesehatan sejenis akan dibatasi. Ini menjadi peluang besar bagi produsen lokal seperti kami untuk tumbuh,” ujar Christian.
Langkah ini sekaligus melanjutkan kesuksesan induk perusahaan, PT Satoria Aneka Industri, yang telah lebih dahulu memproduksi cairan infus di Indonesia. Produk infus dari Satoria Aneka Industri saat ini telah menguasai 45 persen pangsa pasar nasional dengan kapasitas produksi mencapai 165 juta botol per tahun.
Christian menambahkan bahwa strategi pemasaran dan distribusi alat kesehatan dari Satoria Medika Industri akan berjalan sinergis dengan jaringan yang telah dibangun oleh induk perusahaan.
“Untuk prospek pasar, distribusi dan pemasarannya akan satu muatan dengan produk infus yang sudah kami produksi. Dengan jaringan distribusi yang sudah kuat, kami yakin penetrasi pasar alat kesehatan bisa berjalan lebih cepat,” ujarnya.
Pembangunan pabrik ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal, termasuk penciptaan lapangan kerja baru dan peningkatan kapasitas industri penunjang di dalam negeri.
“Kami tidak hanya membangun fasilitas produksi, tetapi juga membangun ekosistem industri alat kesehatan nasional. Harapannya, Indonesia bisa mandiri dan tidak lagi terlalu bergantung pada impor untuk kebutuhan medis dasar,” katanya.
Christian berharap, keberadaan PT Satoria Medika Industri menjadi salah satu anak perusahaan Satoria Pharma, yang bersama-sama berjalan melangkah dengan kuat untuk mendukung kemandirian industri kesehatan di Indonesia.
Langkah perusahaan juga mendukung dan mengukuhkan bahwa PMDN mampu berdiri dan bersaing dengan PMA, didukung dengan teknologi termuktahir dan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam jangka panjang, Satoria Group menargetkan pabrik ini akan menjadi salah satu pusat produksi alat kesehatan terbesar di Indonesia dengan berbagai produk inovatif yang memenuhi standar mutu global. (hap)











