Subaraya, penamerahputih.com – Wakil Gubenur Jatim Syaifullah Yusuf mendukung upaya Bank Indonesia (BI) Jatim menciptakan cashless society atau masyarakat tanpa uang tunai. Menurut Gus Ipul –sapaan akrab Syaifullah—program Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) bakal menjadi pemicu keberhasilan pembangunan dan kelancaran perekenomian di Indonesia.
“Pemprov sangat mendukung kesuksesan GNNT. Salah satunya melalui fasilitas transaksi di pintu tol yang sangat membantu kelancaran perekonomian,” kata Gus Ipul saat melepas peserta ‘Fun Rally GNNT 2017’, di halaman Kantor BI Jatim, Sabtu (22/7/2017).
GNNT sejatinya merupakan program BI yang dicanangkan 14 Agustus 2014 untuk menciptakan cashless society atau masyarakat yang dalam transkasi keuangan tidak lagi menggunakan uang tunai, namun sudah terbiasa menggunakan kartu, seperti kartu kredit, kartu debit, atau cash card.
Bank Indonesia Jatim pun terus mendorong pembayaran nontunai di kalangan masyarakat yang dinilai masih relatif rendah.
Menurut Kepala Perwakilan BI Jatim Difi A Johansyah, GNNT bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instrumen nontunai.
“Harapannya ke depan, semakin banyak komunitas atau masyarakat yang bertransaksi nontunai dengan menggunakan instrumen nontunai dalam kegiatan ekonomi,” katanya saat mendampingi Gus Ipul melepas peserta Fun Rally GNNT 2017.
Menurut Difi, beberapa manfaat transaksi nontunai di antaranya, kepraktisan bertransaksi. Juga keamanan membawa instrumen nontunai dibanding membawa uang tunai.
Selain itu, efisiensi biaya antara biaya produksi instrumen nontunai dan biaya pencetakan, peredaran, serta pengelolaan uang tunai.
“Manfaat lainnya, pencatatan transaksi secara otomatis sehingga memudahkan dalam menghitung aktivitas ekonomi, serta meningkatkan sirkulasi uang dalam perekonomian,” katanya.
Bayar Nontunai di Seluruh Pintu Tol
Kegiatan Fun Rally GNNT 2017 yang mengambil rute Surabaya-Taman Dayu Pasuruan, sejatinya juga bagian dari kampanye pembayaran nontunai pada semua ruas jalan tol di seluruh Indonesia yang akan diterapkan pemerintah pada Oktober 2017.
Berdasarkan data PT Jasa Marga Jawa Timur, penetrasi pembayaran tol nontunai di jalur Surabaya-Gempol masih berada pada kisaran 15%-17%.
Fun Rally GNNT 2017 merupakan kegiatan kedua setelah sebelumnya digelar pada tahun 2016. Diikuti 400 peserta dari berbagai komunitas otomotif di Surabaya dan sekitarnya. Peserta dibagi menjadi dua kelompok yang berangkat dari dua tempat berbeda, yakni Kantor BI dan Royal Residence Wiyung menuju Taman Dayu Pasuruan.
Peserta dari BI dilepas oleh Gus Ipul, Difi A Johansyah, serta pimpinan perbankan di Jatim yang tergabung dalam Himbara (Himpunan Bank-Bank milik Negara).
Menurut Gus Ipul, pembayaran tol secara nontunai bisa membuat transaksi lebih cepat dan tidak menyebabkan ntrean di setiap gerbang tol di Jatim.
“Oleh sebab itu, kegiatan ini juga bentuk dukungan terhadap kebijakan pengendalian harga di daerah agar sasaran inflasi di Jatim tercapai,” katanya.
Gus Ipul juga mengaku secara konsisten menerapkan transaksi nontunai dalam pelaksanaan berbagai program kerja dan operasional harian di kantor Pemprov demi menunjang efisiensi maupun transparansi.(sha)