PenaMerahPutih.com
Ekbis Headline Indeks Makro

Bank Indonesia Apresiasi Sinergitas Percepatan Pemulihan Ekonomi Jatim

Surabaya, pmp – Bank Indonesia mengapresiasi kesuksesan sinergitas kebijakan pemerintah provinsi dengan daerah serta   lembaga otoritas di Jawa Timur dalam percepatan pemulihan perekonomian di Jawa Timur sekaligus mampu menopang Pemulihan Ekonomi Nasional.

“Sinergitas menjadi kunci upaya pemulihan ekonomi di Jatim. Hal ini diwujudkan dengan realisasi penyerapan anggaran  belanja daerah di Provinsi Jawa Timur triwulan tiga tahun 2020 ini sudah mencapai 65 persen, relatif lebih tinggi dibanding realisasi provinsi lain yang hanya berada di kisaran 50 persen,” kata Difi Ahmad Johansyah, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Tahun 2020 “Bersinergi Membangun Optimisme Pemulihan Ekonomi” di Surabaya, Kamis (3/12/2020).

Difi optimis Jawa Timur mampu meningkatkan realisasi pada triwulan IV mengingat belanja menjadi kunci penting bagi percepatan pemulihan ekonomi nasional saat ini, sehingga harapan Pemerintah dalam mempertahankan daya tahan dan konsumsi rumah tangga tetap terjaga.

Baca Juga :   BI Permudah Penukaran Uang Kertas Rp 75 Ribu, Per KTP Maksimal 100 Lembar

PTBI diselenggarakan rutin setiap akhir tahun untuk menyampaikan pandangan Bank Indonesia mengenai kondisi perekonomian terkini, tantangan dan prospek ke depan, serta arah kebijakan, sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi Bank Indonesia. Pertemuan ini dihadiri Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur, Ketua DPD RI, DPRD Provinsi, Kepala Kantor OJK, Bupati/WaIikota seluruh wilayah Jawa Timur,  serta perbankan dan korporasi nonbank.

Baca juga: Harum dan Legitnya Cita Rasa Kopi Wonosalam

Hasil Survei BI turut mengkonfirmasi V-Shaped Recovery Perekonomian Jawa Timur pada triwulan III 2020. Survei Kondisi Dunia Usaha (SKDU) dan Survei Penjualan Eceran (SPE) yang dilaksanakan BI, juga mengindikasikan perbaikan aktivitas usaha dan penguatan penjualan eceran JawaTimur pada triwulan III 2020.

Hal ini juga tercermin dari membaiknya kinerja lapangan usaha ułama Jawa Timur seperti Industri Pengolahan, Perdagangan, dan Konstruksi. Selain iłu, lapangan usaha Akomodasi  dan Mamin serta Transportasi yang sebelumnya terkontraksi sangat dalam juga sudah menunjukkan perbaikan / pemulihan. Sektor Pariwisata juga sudah menunjukkan perbaikan namun masih terkontraksi sejalan dengan masih terbatasnya aktivitas masyarakat untuk melakukan kegiatan wisata.

Baca Juga :   Gelar Gresik Bandeng Festival 2021, BI Jatim Dorong UMKM Bandeng Naik Kelas

Restrukturisasi kredit yang dilakukan oleh perbankan telah diberikan kepada 2,4 juta nasabah di Jawa Timur dengan nominal kredit sebesar Rp 106,4 triliun. Dari sisi moneter, Bank Indonesia mendukung pemulihan perekonomian daerah dengan mengawal pembukaan sektor prioritas secara aman, mendorong penguatan promosi ekspor/substitusi impor, dan memperluas digitalisasi pembayaran.

Seiring bertumbuhnya optimisme dan sinergi yang senantiasa dilakukan oleh seluruh stakeholders, pertumbuhan ekonomi Jatim tahun 2021 diperkirakan tumbuh positif, lebih baik dibandingkan tahun 2020.  Untuk mendukung hal tersebut Bank Indonesia Jawa Timur ke depan akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menjaga kestabilan harga bekerjasama dengan pemerintah daerah, penguatan TPD, dan perdagangan antar daerah, serta pengembangan klaster komoditas strategis.

Baca juga: Dihajar Corona Diselamatkan Pertamina, Perajin Kulit Jocce Siap Ekspansi

BI juga terus mendorong ekonomi digital untuk menjadikan Jawa Timur menjadi smart province melalui Percepatan dan perluasan digitalisasi daerah (Elektonifikasi Transaksi Pemerintah/ETP), Perluasan elektronifikasi transaksi pembayaran (QRIS), On-boarding UMKM, serta Digitalisasi UMKM.

Baca Juga :   BI: Kinerja Penjualan Eceran Kota Surabaya Oktober 2023 Meningkat

Sinergi dengan berbagai pihak terus ditingkatkan seperti  Penguatan Ekonomi Syariah (dengan KSBP, Pondok Pesantren, dan OPOP), Riset dan survei dengan berbagai lembaga, Penguatan Rumah Kurasi, serta bersinergi dengan OJK untuk penguatan literasi dan inklusi keuangan.

Dalam agenda tersebut Bank Indonesia juga memberikan penghargaan (BI Award) tahun 2020 sejumlah 23 penghargaan dalam 11 kategori di bidang pengelolaan stabilitas moneter dan sistem keuangan, sistem pembayaran dan pengelolaan uang rupiah, pengembangan UMKM dan ekonomi keuangan syariah, serta pendukung kebijakan BI dan kontribusi perorangan. Penghargaan ini juga merefleksikan jalinan sinergi antara BI dan para pelaku ekonomi, Pemerintah, OJK, dan LPS sebagai upaya mendukung pemulihan ekonomi nasional, dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. (hps)